AHY Ajak Masyarakat Adat Satukan Visi Soal Tanah Ulayat di RI dan ASEAN

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kegiatan Ekshibisi Tanah Ulayat turut mendukung program pemerintah dan menjadi ruang penyatuan visi. (dok Istimewa)

KabarIndonesia.id — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa Ekshibisi Tanah Ulayat berperan penting dalam mendukung program pemerintah, sekaligus menjadi wadah penyatuan visi bersama. “Ekshibisi ini menjadi ruang bagi kita untuk menyatukan visi dan semangat dalam menyukseskan program registrasi tanah ulayat di Indonesia dan negara-negara ASEAN,” ungkap Menteri AHY dalam keterangan resminya pada Sabtu (7/9/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan AHY saat meresmikan Ekshibisi Tanah Ulayat di The Trans Luxury Hotel, Bandung, beberapa waktu lalu. Peresmian ini menjadi awal dari rangkaian acara *International Meeting on Best Practices of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries*.

Ekshibisi ini berlangsung selama empat hari dan diikuti oleh sejumlah perwakilan Masyarakat Hukum Adat, seperti Baduy, Kampung Naga, Dayak Iban Sungai Itik, Dayak Menua Kulan, Dayak Sami, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Tanjung Bonai, Mukim Siem, Mukim Seulimeum, Kota Sungai Penuh, dan Desa Adat Asah Duren.

Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang bagi Masyarakat Hukum Adat di Indonesia untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka, sekaligus membuka peluang kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dengan berbagai pihak dalam menyosialisasikan serta memfasilitasi pelaksanaan pendaftaran tanah ulayat.

Selain masyarakat adat, turut hadir organisasi masyarakat madani yang bergerak di bidang perlindungan hak masyarakat adat dan isu pertanahan, seperti *World Resources Institute*, *Landesa*, serta *World Bank*, yang ikut berpartisipasi dalam pameran ini.

Setelah peresmian, AHY melakukan peninjauan terhadap berbagai stan pameran dari tiap daerah. Ia disambut dengan meriah oleh penampilan budaya dari Suku Baduy hingga Papua, sembari berdialog dengan peserta ekshibisi dan melihat hasil karya serta produk dari masing-masing suku.

Kegiatan ini diakhiri dengan AHY menandatangani sebuah lukisan yang merupakan sampul Buku “Cerita Tanah Ulayat Hari Ini,” yang ditulis oleh tim dari Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Ditjen PHPT).

Turut hadir dalam acara ini, perwakilan enam masyarakat adat dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Banten, Jawa Barat, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat, dan Papua. Juga hadir perwakilan Duta Besar negara-negara ASEAN untuk Indonesia, serta delegasi dari lembaga pertanahan luar negeri se-Asia Tenggara, di antaranya perwakilan *National Committee of Indigenous People* (NCIP) Filipina, *Department of Agriculture Land Management* (DALAM) Kementerian Pertanian dan Kehutanan Laos, *Office of the National Land Policy Board* Thailand, dan Timor Leste.

AHY didampingi oleh sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama dari Kementerian ATR/BPN.