BMKG Kembangkan Sistem Peringatan Dini Gempa dan Tsunami dengan Dukungan Pakar Teknologi

BMKG menggandeng pakar teknologi untuk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Indonesia.. Ist

KabarIndonesia.id — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan para pakar teknologi untuk mengembangkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami yang lebih canggih dan responsif. Inisiatif ini dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa kolaborasi ini melibatkan sejumlah ahli dari berbagai bidang teknologi untuk memperkuat sistem deteksi dini, sehingga dapat memberikan informasi lebih cepat dan akurat kepada masyarakat. “Kami terus berupaya mengembangkan teknologi deteksi dini yang dapat meminimalisir dampak dari bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami,” ujarnya dalam konferensi pers pada Sabtu (7/9).

Sistem peringatan dini ini nantinya diharapkan dapat memanfaatkan teknologi terbaru seperti sensor seismik yang lebih sensitif, jaringan komunikasi yang lebih luas, serta analisis data berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi potensi gempa dan tsunami secara real-time. Selain itu, BMKG juga menggandeng sejumlah lembaga internasional guna memperkuat kerja sama dalam pengembangan teknologi mitigasi bencana.

Pengembangan sistem ini tidak hanya berfokus pada peningkatan deteksi dini, tetapi juga pada penyebaran informasi yang cepat dan tepat sasaran, termasuk integrasi dengan perangkat komunikasi seperti aplikasi smartphone dan media sosial. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh peringatan dini secara langsung dan cepat, sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan evakuasi.

Dwikorita menambahkan bahwa partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam sistem ini. “Edukasi masyarakat dalam merespons peringatan dini menjadi kunci keberhasilan dalam mengurangi risiko bencana. Oleh karena itu, kami juga mengadakan pelatihan dan simulasi bencana secara berkala,” ungkapnya.

Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan ketanggapan dan keselamatan masyarakat di daerah rawan bencana, serta memperkuat sistem mitigasi bencana di Indonesia secara keseluruhan.