KabarIndonesia.id — Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna, yang berlokasi di Kepulauan Riau, baru-baru ini melaksanakan operasi penyelamatan yang signifikan. Pada tanggal 15 September 2023, sekitar pukul 19.40 WIB, kapal motor KM Inkamina Maritim 166 mengalami insiden kandas di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas. Kejadian tersebut melibatkan sekitar 105 penumpang, yang sebagian besar adalah pelajar dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Siantan. Mereka sedang dalam perjalanan kembali ke Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas, setelah berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola di Desa Air Langat.
Kepala Sub Seksi Operasi KPP Natuna, Budiman, menjelaskan bahwa proses evakuasi dimulai pada pukul 20.25 WIB setelah persiapan yang matang dilakukan bersama para pemangku kepentingan yang terlibat. Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas Natuna, Pos SAR Anambas, Lanal Tarempa, Polres Anambas, serta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, bergerak menuju lokasi kejadian sekitar pukul 20.10 WIB.
Evakuasi dilakukan dalam dua tahap. Sebanyak 36 penumpang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Antang dengan menggunakan perahu RIB 02 Pos SAR Anambas, RIB BPBD, dan RIB Puskesmas Keliling (Puskel) Anambas. Sementara itu, 69 penumpang lainnya dievakuasi menuju Pelabuhan Pemda Tarempa dengan menggunakan KM Nelayan Abadi. Budiman menegaskan bahwa seluruh penumpang berhasil dievakuasi tanpa adanya korban jiwa.
Selama proses evakuasi, kondisi cuaca berawan dengan kecepatan angin berkisar antara 2 hingga 20 knot dan tinggi gelombang mencapai 0,5 hingga 1,25 meter. Meskipun tantangan cuaca, tim SAR gabungan tetap melaksanakan tugasnya dengan sigap dan koordinatif. Pada pukul 22.20 WIB, setelah berhasil mengevakuasi seluruh penumpang, tim SAR melakukan evaluasi dan sepakat untuk menutup operasi.
Peristiwa ini merupakan contoh nyata dari cepat tanggapnya Basarnas Natuna dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan pengamanan di wilayahnya. Keberhasilan evakuasi ini tentunya menjadi kabar baik bagi keluarga penumpang serta masyarakat luas, yang menunjukkan bahwa sinergi antara berbagai instansi dan pemangku kepentingan dapat menciptakan efek positif dalam mengatasi situasi darurat.