KabarIndonesia.id — Baru-baru ini, Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, menyampaikan usul untuk menunda kebijakan pemerintah yang berniat membuka kembali ekspor pasir laut. Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada wartawan di Pancoran, Jakarta Selatan, Muzani menekankan pentingnya melibatkan para pakar untuk mendapatkan masukan yang komprehensif sebelum melanjutkan rencana tersebut. Ia mengingatkan bahwa keputusan ini perlu ditinjau dari dua sisi: dampak positif bagi perekonomian dan sisi negatif yang berkaitan dengan lingkungan.
Muzani menegaskan bahwa meskipun ada potensi ekonomi yang bisa diperoleh dari ekspor pasir laut, risikonya juga tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemerintah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. “Jika dampak negatifnya lebih besar daripada pendapatan ekonominya, maka kegiatan ini akan menjadi beban di masa depan,” ujarnya.
Senada dengan Muzani, Daniel Johan, Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Alam DPP PKB, juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ekspor pasir laut. Ia menyatakan bahwa penambangan pasir laut dapat menyebabkan masalah serius bagi ekosistem laut dan kehidupan sosial masyarakat. Menurut Daniel, pembukaan keran ekspor tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif yang besar, baik bagi lingkungan maupun kehidupan sosial.
Daniel menjelaskan bahwa salah satu dampak paling serius dari penambangan pasir laut adalah degradasi terumbu karang. Kegiatan ekstraksi pasir laut dapat merusak habitat laut, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keberadaan berbagai spesies laut. Proses penggalian juga dapat menyebabkan pencemaran dan penurunan kualitas air, yang merupakan hal yang sangat krusial bagi kelangsungan ekosistem laut.
Lebih lanjut, Daniel mengingatkan bahwa pengambilan pasir laut dapat mempercepat erosi pantai, mengubah bentuk garis pantai, dan mengganggu habitat spesies laut yang bergantung pada substrat dasar laut untuk berkembang biak. Hal ini, ujarnya, juga berpotensi menyebabkan penurunan populasi spesies laut dan gangguan pada rantai makanan di ekosistem.
Kesadaran terhadap dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi menjadi tantangan penting dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan masukan dari pakar di berbagai bidang—dari ekonom hingga ekologis—agar keputusan yang diambil tidak hanya didasarkan pada keuntungan sesaat, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat di masa depan.
Secara keseluruhan, pengusulan penundaan ekspor pasir laut oleh Ahmad Muzani, serta rekomendasi oleh Daniel Johan, menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih hati-hati dalam kebijakan yang memiliki dampak luas ini. Pertimbangan yang matang akan membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan demi generasi yang akan datang.