KabarIndonesia.id — Dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana telah mencuri perhatian sebagai salah satu calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang maju sebagai calon independen. Keberanian mereka untuk tampil tanpa dukungan partai politik menjadi sorotan di tengah persaingan politik yang semakin kompetitif. Namun, mereka bukanlah satu-satunya calon independen yang terjun ke dalam kontestasi ini.
Pilkada serentak 2024 di Indonesia menyaksikan kehadiran sejumlah calon independen yang tidak bergantung pada dukungan struktural partai politik. Ini menciptakan dinamika baru dalam pemilihan di 16 provinsi di seluruh tanah air. Di antara provinsi-provinsi tersebut, Aceh menonjol sebagai wilayah yang paling banyak diikuti oleh calon independen, dengan 12 kota/kabupaten yang meramaikan ajang demokrasi ini.
Berikut adalah daftar calon independen yang mencalonkan diri di beberapa provinsi di Indonesia:
Provinsi Aceh:
1. Ismail – M Ridha Syahputra (Kabupaten Gayo Lues)
2. Ridwan – Muhammad (Kabupaten Aceh Timur)
3. Zainal Arifin – Mulia Rahman (Kota Banda Aceh)
4. Jamaluddin Abdullah – Sayuti (Kabupaten Pidie)
5. Salmaza – Bahagia Maha (Kota Subulussalam)
6. Zulkifli Adam – Suradji Yunus (Kota Sabang)
7. Sofyanto – Abdullah (Kabupaten Langsa)
8. Muharram Idris – Syukri A Jalil (Kabupaten Aceh Besar)
9. Irmansyah – Azza Afri Saufa (Kabupaten Aceh Tengah)
10. Dailami – Kamaruddin (Kabupaten Bener Meriah)
11. M Nazaruddin – Hendri Hariyanto (Kabupaten Aceh Jaya)
12. Yusdi – Syamsuddin Yahya (Kabupaten Aceh Jaya)
13. Hendri Yono – Indra Giwank Anhar (Kabupaten Aceh Selatan)
Provinsi Lainnya:
– Sumatera Utara: Rimso Maruli Sinaga – Barita Sihite (Kabupaten Dairi), Dolly Pasaribu – Ahmad Buchori Siregar (Kabupaten Tapanuli Selatan).
– Sumatera Barat: Nofil Anoverta – Frisdoreja (Kota Bukittinggi).
– Jambi: M. Madel – Nur Muhammad Agus (Kabupaten Sarolangun), Pusri Amsy – Mulyadi Yacoub (Kota Sungai Penuh).
– Bengkulu: Ariyono Gumay – Harialyyanto (Kota Bengkulu), Hj. Riri John Latief – Ujang Irmansyah (Kabupaten Kepahiang).
– Banten: Uday Suhada – Pujiyanto (Kabupaten Pandeglang), Zulkarnain – Lerru Yustira (Kabupaten Tangerang).
– Jawa Barat: Hendrik Kurniawan – Raden Luky Djohari Soemawilaga (Kabupaten Sumedang), Sundaya – Asep Ilyas (Kabupaten Bandung Barat), H. Ahmad Dimyati – Alam Alatas (Kota Banjar).
– Nusa Tenggara Barat: Nur Yasin – Sumardhan (Kabupaten Sumbawa Barat).
– Nusa Tenggara Timur: Hironimus Mau Luma – Theodorus Frederikus Seran Tefa (Kabupaten Belu), Umbu Besi – Keda Rambu Katta (Kabupaten Sumba Tengah).
– Bali: I Wayan Kari Subali – I Ketut Putra Ismaya Jaya (Kabupaten Karangasem).
– Kalimantan Selatan: Hj. Fatma Idiana – H. Said Akhmad (Kabupaten Kotabaru), H.M. Iqbal Yudiannoor – H. Surya Wahyudi (Kabupaten Kotabaru).
– Sulawesi Tenggara: Yulia Umar Samiun – Muhammad Ridwan (Kota Baubau), Syaraswati – Drs. H. Rasyid Mangura (Kabupaten Buton).
– Gorontalo: Ramli Anwar – Ana Supriyana Abdul Hamid (Kota Gorontalo).
– Sulawesi Utara: Wenny Lumentut – Michael Mamahit (Kota Tomohon).
– Maluku Utara: Ihsan Umaternate – Darwis Gorontalo (Kabupaten Kepulauan Sula), H. Abidin Jaabah – Dedy Mirzan (Kabupaten Pulau Taliabu).
Keberadaan calon independen seperti Dharma Pongrekun dan Kun Wardana menunjukkan semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, serta keinginan untuk memberikan pilihan kepada pemilih di tengah dominasi partai politik. Kesuksesan atau kegagalan mereka dalam pilkada mendatang akan menjadi refleksi dari aspirasi serta harapan masyarakat terhadap pemimpin yang lebih responsif dan bersih dari praktik politik yang pragmatis. Dengan demikian, Pilkada serentak 2024 diharapkan mampu memberikan warna baru dalam lanskap politik Indonesia.