KabarIndonesia.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutannya dalam acara Silaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia (AFKUBI) yang diselenggarakan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. Momen ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat komitmen dalam menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia kamis (26/9/2024).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengungkapkan apresiasi yang mendalam kepada seluruh anggota FKUB yang hadir. Ia menekankan bahwa kerukunan, toleransi, dan persatuan adalah fondasi penting bagi kehidupan masyarakat yang beragam. Dalam konteks ini, beliau memperkenalkan konsep Ibu Kota Nusantara sebagai kota hijau dengan emisi rendah, yang bertujuan untuk menjadi pusat peradaban baru yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di sini air quality index-nya, indeks kualitas udaranya, itu di angka enam, padahal maksimal itu 50. Maksimal 50, tapi di sini hanya enam, dan di Jakarta kira-kira hariannya 190,” jelas Presiden dengan menunjukkan perbedaan signifikan antara kualitas udara di Ibu Kota Nusantara dan Jakarta. Penjelasan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.
Presiden Jokowi juga mengangkat sejarah panjang mengenai gagasan pemindahan ibu kota, yang telah ada sejak era Presiden Soekarno. Setelah melalui kajian yang mendalam, Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi yang paling tepat untuk ibu kota baru, mencerminkan visi jangka panjang bagi masa depan Indonesia.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti peran penting AFKUBI dalam menjaga kerukunan dan moderasi beragama di tengah dinamika sosial dan politik yang ada. Ia mengajak semua pihak untuk terus membuka ruang dialog menjelang dua perhelatan besar yang akan datang, yaitu transisi kepemimpinan nasional pada 20 Oktober 2024 dan pemilihan kepala daerah pada November mendatang.
“Jika ada isu yang berpotensi memecah belah, segera, sekecil apapun, segera luruskan dalam suasana yang sejuk dan dalam suasana kesejukan, agar stabilitas terus terjaga sehingga pembangunan bisa berlanjut dan pertumbuhan ekonomi kita sebagai sebuah bangsa besar bisa terus kita kembangkan,” tegas Presiden. Pernyataan ini menunjukkan harapan untuk menjaga stabilitas di tengah tantangan politik yang akan dihadapi.
Acara silaturahmi ini menjadi momen yang signifikan untuk menguatkan komitmen dalam merawat kebinekaan dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Dalam penutup sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan harapan bahwa upaya bersama dalam menjaga persatuan dan kerukunan harus terus dilanjutkan demi kejayaan bangsa.
Dengan demikian, sambutan Presiden Jokowi di acara AFKUBI bukan hanya sekadar pidato resmi, tetapi juga merupakan ajakan untuk bersatu dalam keragaman, menjaga kedamaian, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.