KabarIndonesia.id — Dalam dunia yang semakin mengedepankan keberlanjutan, pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan konsep industri hijau telah menjadi hal yang mendesak bagi setiap negara. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah menggarisbawahi pentingnya kedua aspek ini dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dalam acara Penganugerahan Environmental, Social, and Governance (ESG) Republika yang berlangsung di Jakarta, pada tanggal 19 September, Bahlil mengungkapkan bahwa transisi menuju energi bersih dan pelestarian alam bukanlah pilihan, melainkan keharusan yang harus dipenuhi.
Bahlil menekankan bahwa dengan tren global yang beralih ke energi bersih, Indonesia harus mengambil peran strategis. “Hari ini, dunia berbicara tentang green energy dan green industry yang berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan harus menjadi bagian integral dari setiap program pembangunan yang direncanakan.
Lebih lanjut, Bahlil mengisyaratkan bahwa transformasi ini tidak hanya terbatas pada sektor energi tetapi juga telah menjangkau sektor perbankan. Di berbagai negara, termasuk Eropa, lembaga perbankan kini mulai mengharuskan adanya rekomendasi dari lembaga lingkungan untuk memberikan pembiayaan kepada proyek-proyek. Hal ini menjadi sinyal jelas bahwa keberlanjutan sudah menjadi bagian dari pertimbangan bisnis di banyak sektor.
Bahlil mengingatkan bahwa usaha menjaga kelestarian lingkungan bukanlah sekadar tanggung jawab kita saat ini, tetapi juga untuk masa depan generasi mendatang. “Apa yang kita lakukan saat ini adalah demi mewariskan masa depan yang lebih baik kepada anak cucu kita,” tegasnya. Kalimat ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga warisan alam Indonesia.
Optimisme Bahlil mengenai potensi Indonesia dalam memanfaatkan energi hijau juga perlu dicermati. “Kita memiliki kemampuan luar biasa terhadap sumber daya alam. Energi terbarukan kita cukup melimpah,” jelasnya. Dengan berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, Indonesia memiliki kapasitas untuk mengambil langkah signifikan dalam mengurangi emisi karbon.
Selain itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga menambahkan pandangannya mengenai permasalahan lingkungan. Ia menekankan bahwa menjaga kelestarian alam harus menjadi prioritas bersama. “Kelestarian alam sekarang bukan pilihan lagi, tapi sudah menjadi keharusan,” tegasnya. Pernyataan ini sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada keberlanjutan sebagai tanggung jawab kolektif.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang kian mendesak, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi energi terbarukan Indonesia. Dengan langkah konkret dan kemitraan yang solid, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan global untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua. Perjalanan ini, meskipun penuh tantangan, adalah sebuah komitmen yang harus diambil untuk memastikan bahwa tanah air tercinta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang dalam kondisi yang lebih baik.