KabarIndonesia.id — Tim Gabungan dari Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Pos Aji Kuning dan Satgas Intel Dam VI/Mulawarman berhasil menggagalkan upaya penyelundupan lima bal pakaian bekas, atau yang lebih dikenal dengan istilah balpress, di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia dan Malaysia. Kejadian ini berlangsung di kawasan Ex PLN Sei Limau, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara minggu, (15/9).
Operasi penggagalan ini berawal dari kegiatan patroli malam yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI. Tim ini, yang terdiri dari personel Satgas Intel Dam VI dan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, melakukan penyisiran di sepanjang jalur tikus yang menghubungkan Desa Aji Kuning hingga Desa Sungai Limau. Jalur tersebut dikenal luas sebagai rute yang sering dimanfaatkan oleh pelaku penyelundupan barang ilegal.
Ketika menjalankan patroli, Tim Gabungan TNI menemukan aktivitas mencurigakan yang melibatkan empat individu. Namun, saat tim mendekati lokasi, keempat orang tersebut melarikan diri ke arah wilayah Malaysia, meninggalkan di lokasi kejadian lima karung putih yang diduga berisi pakaian bekas. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, karung-karung tersebut dinyatakan sebagai barang bukti yang berkaitan dengan aktivitas penyelundupan.
Barang-barang tersebut segera diamankan dan dibawa ke Pos Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad untuk proses pengolahan lebih lanjut. Rencananya, barang bukti ini akan diserahkan kepada pihak Bea Cukai Nunukan guna dilakukan penyelidikan yang lebih mendalam.
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini. Ia menyatakan, “Keberhasilan dalam menggagalkan penyelundupan ini mencerminkan pentingnya pengamanan wilayah perbatasan serta kerja keras dari tim Satgas Pamtas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah terpencil. Tindakan yang dilakukan oleh tim gabungan TNI memberikan sinyal kuat bahwa aktivitas ilegal tidak akan dibiarkan terjadi di wilayah perbatasan.”
Operasi ini tidak hanya menjadi bukti komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan di wilayah perbatasan, tetapi juga menunjukkan upaya bersungguh-sungguh dalam mencegah aktivitas ilegal yang dapat merugikan negara. Melalui langkah-langkah mitigasi seperti ini, diharapkan masyarakat akan lebih mematuhi hukum serta mendukung tindakan pemerintah dalam menjaga integritas bangsa. Kegiatan penyelundupan, khususnya barang-barang ilegal, adalah ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi dan hukum di negara kita.