KabarIndonesia.id — Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara telah mengambil langkah tegas dalam menyikapi viralnya isu mengenai gerbang wisata Kendari-Toronipa, yang dibangun dengan biaya yang sangat signifikan, yaitu sebesar Rp 32 miliar, tetapi kini dilaporkan telah mengalami kerusakan. Kombes Pol Bambang Wijanarko, selaku Direktur Krimsus Polda Sultra, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait permasalahan ini. Hal ini disampaikan dalam pernyataannya kepada CNNIndonesia.com pada hari Kamis, 12 September 2023.
Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol. Dr (H.C) Andap Budhi Revianto, juga menunjukkan respon yang cepat dengan memerintahkan Inspektorat Pemprov Sultra untuk melakukan investigasi terkait pembangunan gerbang wisata tersebut. Menurut Andap, penting untuk memahami konteks waktu dalam kasus ini. “Secara cepat saya sampaikan kepada inspektorat, kan kalau kita berbicara ada tempus delicti, ada dimensi waktu di sana,” ungkapnya dalam konferensi pers yang sama.
Langkah selanjutnya, menurut Gubernur, adalah melibatkan tim inspektorat untuk melakukan penelitian dan audit terhadap kondisi fisik gerbang wisata tersebut. Tim inspektorat diharapkan dapat menentukan apakah kerusakan yang terjadi disebabkan oleh penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar atau akibat tindakan manusia. “Tentu nanti akan diteliti dan diaudit oleh inspektorat. Apabila ada pelanggaran hukum sepanjang kewenangan APIP, inspektorat sebagai APIP yang menangani. Apabila ada pelanggaran tertentu, lain lagi yang tangani. Nanti kita lihat,” tambahnya.
Isu ini muncul di tengah perhatian publik yang cukup besar, mengingat anggaran pembangunan yang mencapai Rp 32 miliar. Andap menegaskan pentingnya untuk melihat rincian anggaran yang digunakan dalam proyek tersebut. “Nanti kita lihat alokasi anggarannya. Kan kita sekarang harus melihat secara objektif, berapa sih dukungan anggarannya. Jadi kita tidak boleh berpersepsi. Objektif saja dulu. Insyaallah kebenaran akan menemukan jalannya,” pungkasnya, menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik.
Investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan menjawab berbagai pertanyaan yang berkembang di masyarakat mengenai kualitas pembangunan infrastruktur wisata yang sangat penting bagi perkembangan pariwisata di Sulawesi Tenggara. Respon cepat dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah ini menunjukkan komitmen untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dibiayai dengan dana publik berjalan sesuai harapan dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kebenaran akan segera terungkap, dan kepercayaan publik terhadap pengelolaan proyek pembangunan dapat terjaga.