Peresmian Pabrik Pemurnian Tembaga dan Logam Mulia PT Amman Mineral Nusa Tenggara oleh Presiden Joko Widodo

Presiden Jokowi./ist

KabarIndonesia.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk meresmikan pabrik pemurnian tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara ini menjadi salah satu agenda utama kunjungan Presiden ke NTB, sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi.

Gita menegaskan, “Agenda utama kunjungan ke NTB adalah peresmian Proyek Pembangunan Smelter milik PT Amman di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).” Kunjungan ini tidak hanya menjadi titik penting dalam pengembangan industri di NTB tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung proyek strategis nasional.

Persiapan Menyambut Kunjungan Presiden

Dalam menyambut kunjungan penting ini, berbagai persiapan telah dilakukan dengan cermat. Keamanan menjadi fokus utama, dengan pengamanan di setiap titik yang disiapkan oleh Korem 162/Wira Bhakti. Selain itu, pihak Danlanud Zam Mataram juga telah menyediakan helikopter untuk mobilitas Presiden. Pengaturan lalu lintas akan dikelola oleh Polda NTB untuk memastikan kelancaran perjalanan selama kunjungan tersebut. Aspek kesehatan dan persiapan lainnya juga telah dipertimbangkan secara menyeluruh.

Komitmen PT Amman Mineral Nusa Tenggara

Dalam kesempatan ini, Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa PT Amman berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR) yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Setelah beroperasi, smelter ini diproyeksikan mampu memproses hingga 900 ribu kiloton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Dari hasil pengolahan, smelter diproyeksikan akan memproduksi katoda tembaga sebanyak 222 ktpa dan asam sulfat sebanyak 830 ktpa. Selain itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 ton per tahun (tpa) emas batangan, 55 tpa perak batangan, dan 70 tpa selenium.

Dampak Lingkungan yang Diperhatikan

Sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi dampak lingkungan, PT Amman telah menandatangani perjanjian dengan PT Pertamina (Persero) pada September tahun lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan pasokan liquefied natural gas (LNG) bagi pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang mendukung operasional smelter tembaga dan PMR. Langkah ini menunjukkan kesadaran perusahaan akan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam operasional mereka.

Dengan peresmian pabrik pemurnian ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri tembaga dan logam mulia di Indonesia.