Presiden Jokowi Bertolak ke Nusa Tenggara Barat untuk Peresmian Smelter

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka kunjungan kerja./Ist

KabarIndonesia.id — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia milik PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya hilirisasi industri sebagai langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri maju yang mandiri dalam pengolahan sumber daya alam.

“Sebagai pemilik cadangan tembaga yang masuk dalam tujuh besar dunia, kita telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga. Kami ingin menyongsong masa depan menjadi negara industri maju dengan mengolah sumber daya alam kita sendiri,” ujar Presiden Jokowi. Pernyataan ini mencerminkan ambisi pemerintah untuk memanfaatkan potensi sumber daya mineral yang melimpah demi kemajuan ekonomi nasional.

Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi terhadap investasi besar yang dilakukan oleh PT Amman Mineral, yang mencapai total nilai Rp21 triliun untuk pembangunan smelter ini. Smelter yang diresmikan menggunakan teknologi mutakhir double flash cyclone, yang memungkinkan produksi katoda tembaga dengan kapasitas pengolahan hingga 900 ribu ton konsentrat per tahun. Hal ini menunjukkan komitmen PT Amman Mineral dalam menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan efisien.

Dalam operasionalnya, smelter ini diharapkan dapat menghasilkan 220 ribu ton katoda tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850 ribu ton asam sulfat sebagai produk sampingan setiap tahunnya. Menurut Presiden, output dari smelter ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi lokal dan nasional, terutama dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi NTB serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

“Dengan adanya smelter ini, kita berharap akan ada efek berganda (multiplier effect) yang akan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tambah Jokowi.

Peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Pj. Gubernur Nusa Tenggara Barat, dan Bupati Sumbawa Barat Musyafirin. Selain itu, turut hadir juga Vice President External Relations PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Susanto Lima, dan Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau.

Dengan adanya smelter ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor logam dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong investasi di sektor hilirisasi, yang tidak hanya berfokus pada hasil tambang, tetapi juga pada pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia Amman, pagi hari ini saya resmikan,” tutup Presiden Jokowi, menandai awal dari era baru dalam industri pengolahan tembaga di Indonesia.