Bappenas dan BPI Danantara Jalin Kolaborasi Perkuat Pembiayaan PSN Non-APBN

Danantara Indonesia

KabarIndonesia.id — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menggandeng Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam upaya memperkuat perencanaan investasi pada Proyek Strategis Nasional (PSN). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dan Kepala Badan Pelaksana BPI Danantara Rosan Roeslani, Senin (14/4) di Jakarta.

MoU ini menjadi tonggak awal penguatan sinergi antarlembaga, terutama dalam mendorong pembiayaan PSN dari sumber non-APBN, termasuk dari BUMN dan pihak swasta. Rosan menegaskan, kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Arah Baru Pengelolaan PSN di Era Prabowo

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, Presiden Prabowo Subianto mendorong perbaikan tata kelola PSN agar benar-benar berkontribusi pada pencapaian masyarakat adil dan makmur. Penekanan pada pembiayaan kreatif di luar APBN menjadi kunci agar pembangunan tidak hanya mengandalkan fiskal negara.

“Peranan BPI Danantara sangat vital untuk mendukung pembiayaan PSN melalui skema investasi strategis yang inovatif,” ujar Rachmat.

Fokus Kerja Sama: Dari Analisis hingga SDM

Dalam kerja sama tersebut, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam beberapa aspek utama:

  1. Identifikasi PSN potensial dan analisis investasi strategis, khususnya PSN non-APBN.
  2. Sinkronisasi regulasi dan pengembangan skema investasi, guna mendorong iklim investasi yang kondusif.
  3. Penerapan manajemen risiko lintas sektor, untuk memastikan pembangunan PSN yang berkelanjutan dan minim risiko.
  4. Peningkatan kapasitas SDM, dalam rangka mendukung tata kelola investasi dan pengelolaan BUMN yang profesional.

Dua Proyek Awal Jadi Fokus Strategis

Dari hasil identifikasi awal, Bappenas dan BPI Danantara akan menganalisis dua PSN unggulan dalam RPJMN 2025–2029:

  • Pembangunan jalan tol terintegrasi dengan utilitas di Sumatera
  • Pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela di Kepulauan Maluku

Selain itu, kolaborasi ini juga menyasar proyek pendukung swasembada energi serta kawasan industri dan logistik terintegrasi.

Wujudkan Prinsip Tata Kelola Baik

Rachmat Pambudy berharap, kemitraan ini bisa menghadirkan PSN non-APBN yang lebih berkualitas dan menarik minat investor. Ia juga menekankan pentingnya penerapan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC) agar proyek-proyek strategis berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi.

“Kami berharap besar BPI Danantara akan menjadi penggerak utama menuju Indonesia Emas, dengan pengelolaan dana yang bijak dan sinergi pembiayaan yang kuat antara APBN dan kekuatan anak bangsa,” ujar Rachmat.