Guru Yogyakarta Kembangkan Hasil Karya Siswa SMKN 1 Pandak

guru Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indra Gunawan dengan bangga menggunakan busana karya siswanya.

Kabarindonesia.id – Salah salah seorang guru Kompetensi Keahlian Tata Busana, SMKN 1 Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indra Gunawan berhasil mengembangkan hasil karya muridnya agar bisa dimanfaatkan dalam dunia industry garmen lokal di daerah itu.

Salah satu cara mengajar Indra yang terbilang cukup unik ialah dengan menggunakan pakaian karya muridnya. Hal ini ia lakukan untuk mengapresiasi sekaligus mendorong kreativitas para murid dalam proses pembelajaran.

Kebiasaan tersebut dia lakoni sejak tahun 2020 saat kebijakan Merdeka Belajar diluncurkan. “Dengan hal tersebut, murid merasa senang dan meningkatkan sisi kreativitas para murid dalam proses pembelajaran,” tambahnya.

Untuk mengembangkan kompetensi para siswa, lanjut dia SMKN 1 Pandak juga menjalin kerja sama dengan para pelaku dunia usaha dan dunia industri (DUDI), salah satunya dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL).

“Melalui PKL, para murid kami dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang didapatkan di sekolah. Selain itu, hal yang paling pentingnya adalah mereka dapat menambah wawasan terhadap dunia kerja secara riil, sehingga dapat menambah dan meningkatkan kompetisi serta menanamkan etos kerja yang tinggi,” ucap Indra.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Indra berharap, para muridnya tidak hanya menjadi tenaga kerja di sebuah pabrik, tetapi juga bisa menjadi individu yang memiliki pengetahuan lebih dan siap untuk berkompetisi.

“Mereka bisa menjadi wirausahawan yang bukan hanya sekadar jahit menjahit. Mereka bisa memiliki kesempatan untuk dapat berkarya dan siap untuk berkompetisi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global,” ujar Indra.

Guru yang telah mengajar di SMKN 1 Pandak sejak tahun 2011 ini mengaku telah berhasil mengoptimalkan manfaat kebijakan Merdeka Belajar.

“Dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar, kami dapat memilih dan mengembangkan materi belajar, sesuai dengan karakter dan kearifan lokal yang ada, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada para murid,” ujar Indra Gunawan.

Program Merdeka Belajar

Program Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menunjukkan dampak positifnya, khususnya bagi pendidikan vokasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Indra merupakan hasil aksi yang diharapkan dari Merdeka Belajar terhadap para pendidik.

”Hal ini sesuai dengan peluncurannya Merdeka Belajar episode ke-15 dengan tema Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, di mana kami (Kemendikbudristek) memberikan wewenang kepada sekolah dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum,”

Selain itu, kata Kiki pembelajaran ini juga disesuaikan dengan karakteristik satuan Pendidikan dan peserta didik.

“Pendidik, dalam hal ini guru, juga dapat mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan dari setiap peserta didik, sehingga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka,” ujar Kiki.

Selain itu, kebijakan Merdeka Belajar ini juga memberikan kesempatan untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dan interaktif.

Kebijakan ini juga memberikan kesempatan pembelajaran yang lebih luas kepada peserta didik secara aktif dan eksploratif terhadap isu-isu actual. sehingga dapat mendukung pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Selanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjadikan Merdeka Belajar sebagai solusi dalam menghadapi berbagai tantangan dan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),

Menurutnya salah satu pengembangan yang berorientasi DUDI seperti yang dilakukan tenaga pengajar SMKN Pandak, Bantul DI Yogyakarta yang salah satunya mengembangkan minat siswa di sektor industri mode atau fashion.

“Oleh karena itu, kami (Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi) terus meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan dunia industri, termasuk industri mode yang terus berkembang setiap waktunya di Indonesia,” tambah Kiki.

Dirjen Kiki meyakini, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, para lulusan pendidikan vokasi akan lebih kompetitif dan menjadi profesional di segala bidang pekerjaan yang mereka geluti, termasuk di industri mode.

Sebagai pendidikan yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan pengetahuan spesifik, Merdeka Belajar telah memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi sekolah, guru, dan murid untuk mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran.

Metode itu pun disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing daerahnya dalam melakukan stimulasi kreativitas para siswa. (*)