KabarIndonesia.id — PT Pelni (Persero) Labuan Bajo mengambil langkah strategis untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang kapal menjelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Salah satu upaya tersebut adalah dengan pemasangan alat keselamatan baru berupa Marine Evacuation System (MES) di atas kapal penumpang.
“MES merupakan perlengkapan keselamatan tambahan, selain yang selama ini sudah tersedia di atas kapal berupa jaket pelampung, sekoci, dan perahu karet,” ungkap Kepala Cabang Pelni Labuan Bajo Benny Marganda Sinaga di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (12/12).
MES dirancang untuk mempercepat proses evakuasi penumpang dari kapal jika terjadi keadaan darurat. Teknologi ini melengkapi fasilitas keselamatan yang sudah ada, memastikan bahwa penumpang memiliki lebih banyak opsi penyelamatan yang efisien dan efektif.
Dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan, Benny menegaskan bahwa seluruh armada Pelni yang akan berlayar telah menjalani uji petik oleh Kementerian Perhubungan. Uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh alat keselamatan kapal berfungsi dengan baik dan optimal.
Selain itu, aspek pelayanan lain seperti kebersihan kapal dan kualitas makanan juga menjadi perhatian utama. “Aspek pelayanan seperti kebersihan kapal dan makanan telah dipersiapkan dengan baik guna memberikan kenyamanan bagi penumpang,” tambah Benny.
Sebanyak empat kapal akan dioperasikan selama Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kapal-kapal tersebut adalah KM Binaiya, KM Tilong Kabila, KM Leuser, dan KM Wilis. Kapal-kapal ini melayani total 3.000 hingga 5.000 penumpang dengan rute linear dari Labuan Bajo ke berbagai wilayah di NTT, seperti Waingapu, Ende, Kalabahi, dan Kupang.
Selain itu, rute-rute yang ramai selama periode Natal dan Tahun Baru seperti Bontang, Bima, Makassar, dan Bali juga dilayani oleh armada ini. Pelni telah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan untuk penambahan atau dispensasi kapasitas penumpang. Kapal dengan tipe 1.000 seperti KM Binaiya, KM Tilong Kabila, dan KM Leuser memiliki kapasitas hingga 1.400 penumpang. Sementara itu, KM Wilis mampu mengangkut sekitar 650 penumpang.
Masa angkutan akhir tahun diperkirakan berlangsung mulai 11 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025. Pelni memprediksi puncak arus balik penumpang terjadi pada tanggal 4-6 Januari 2025. Dengan demikian, persiapan matang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode tersebut.
Selain pemasangan MES, Pelni juga terus berkomitmen meningkatkan keselamatan melalui pelatihan awak kapal dan simulasi keadaan darurat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kru memiliki kesiapan maksimal dalam menghadapi situasi tak terduga.
Langkah-langkah ini mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk penumpang setia Pelni yang merasa lebih aman dengan adanya penambahan fasilitas keselamatan tersebut.
MES adalah sistem evakuasi berbasis teknologi modern yang dirancang untuk mempercepat proses evakuasi dari kapal. Sistem ini mencakup seluncuran dan rakit penyelamat yang dapat digunakan dalam waktu singkat, memungkinkan evakuasi ratusan penumpang dalam beberapa menit. MES telah banyak digunakan oleh kapal-kapal besar di seluruh dunia sebagai standar keselamatan tambahan.
Uji petik adalah inspeksi menyeluruh terhadap kapal, mencakup pemeriksaan alat-alat keselamatan, kondisi teknis kapal, dan kesiapan kru. Kegiatan ini wajib dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa kapal memenuhi standar keselamatan pelayaran nasional dan internasional.
Penambahan kapasitas penumpang selama Nataru dilakukan berdasarkan analisis data penumpang pada tahun-tahun sebelumnya. Periode ini selalu menjadi puncak perjalanan karena banyak masyarakat yang melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga. Dengan penambahan kapasitas, Pelni berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat tanpa mengurangi aspek keselamatan.
Selain kesiapan armada, pelabuhan di Labuan Bajo dan wilayah lainnya juga telah ditingkatkan fasilitasnya untuk mendukung kelancaran arus penumpang. Fasilitas seperti ruang tunggu yang memadai, petugas keamanan tambahan, dan layanan informasi 24 jam disediakan demi memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna jasa Pelni.
Sejumlah penumpang menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan oleh Pelni. Mereka merasa lebih aman dengan adanya fasilitas keselamatan baru dan pelayanan yang lebih baik. “Kami merasa lebih tenang dengan adanya alat keselamatan baru seperti MES. Selain itu, kebersihan kapal juga lebih terjaga dibandingkan sebelumnya,” ujar seorang penumpang setia Pelni yang enggan disebutkan namanya.
Keselamatan adalah prioritas utama dalam industri pelayaran. Peristiwa-peristiwa kecelakaan laut yang pernah terjadi menjadi pelajaran penting untuk terus meningkatkan standar keselamatan. Dengan adanya alat seperti MES dan pelatihan awak kapal, risiko kecelakaan dapat diminimalkan, memberikan rasa aman bagi penumpang selama perjalanan.
Langkah-langkah yang diambil oleh PT Pelni (Persero) Labuan Bajo menjelang Nataru 2024/2025 menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengedepankan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang. Dengan persiapan matang, peningkatan fasilitas, serta dukungan dari Kementerian Perhubungan, diharapkan layanan Pelni selama masa angkutan akhir tahun dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang. Upaya ini juga menjadi bagian penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
(Sumber: KabarJawa.com)