KABARINDONESIA.ID – Sebanyak 227 rumah tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 130 sentimeter, memicu situasi darurat di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Banjir setinggi 80 sentimeter ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah Jakarta Selatan, yang menyebabkan aliran air dari Kali Krukut meluap pada Kamis, 4 Januari 2024.
Banjir tersebut, yang melibatkan Sungai Citarum, Sungai Cibeet, dan Sungai Cidawolong, telah mengakibatkan 997 jiwa atau 330 kepala keluarga terdampak. Luapan air mencapai Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa telah ada 227 rumah yang tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 20-130 sentimeter. Sekitar 300 warga terpaksa mengungsi ke kantor desa dan rumah kerabat terdekat.
BPBD Kabupaten Karawang bersama unsur TNI-Polri, aparat desa, linmas, dan relawan langsung bergerak melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi. BNPB juga akan menyalurkan bantuan makanan siap saji (1000 pouch), sembako (500 paket), air mineral (500 dus), dan tenda pengungsi (2 unit).
Selain itu, tim gabungan telah mendirikan tenda darurat untuk pengungsian beserta dapur umum. Upaya pelayanan kesehatan juga telah diantisipasi dengan berkoordinasi bersama Puskesmas Wanakerta.
Pemerintah setempat mengeluarkan surat keputusan Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Rob, Abrasi, Longsor, dan Pergerakan Tanah, serta Puting Beliung/Angin Kencang (Nomor 360/Kep.548-huk/2023) yang berlaku hingga 31 Mei 2024. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi.