KabarIndonesia.id — Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengambil langkah cepat dengan mengirimkan bantuan logistik untuk korban banjir yang melanda Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi yang terdampak bencana alam tersebut.
Bantuan logistik ini dikirim dari gudang Kemensos di Sentra Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pengiriman dilakukan sebagai respons cepat terhadap situasi darurat yang dihadapi masyarakat setempat, Rabu (23/10).
Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai kebutuhan penting. Di antaranya, terdapat 1.600 paket makanan siap saji dan 500 paket makanan khusus untuk anak-anak. Juga disertakan 80 paket lauk pauk yang siap saji untuk membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Selain makanan, tim Kemensos juga menyediakan 150 lembar kasur dan 300 lembar selimut. Ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal mereka akibat banjir.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 200 paket family kit dan kids ware juga telah didistribusikan. Barang-barang ini penting untuk mendukung kesejahteraan keluarga selama masa pemulihan.
Dalam hal tempat tinggal sementara, tim Kemensos telah menyiapkan 10 unit tenda keluarga dan 3 unit tenda serbaguna. Tenda-tenda ini siap digunakan untuk menampung para pengungsi yang membutuhkan tempat tinggal.
Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, memberikan keterangan mengenai logistik yang dikirimkan. Ia menyatakan bahwa bantuan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 1.000 pengungsi selama tiga hari ke depan.
“Selanjutnya, kami akan memberikan dukungan berupa bahan makanan dan mendirikan dapur umum untuk membantu para korban,” tambah Masryani. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Saat ini, fokus Kemensos adalah pada penyaluran bantuan kepada kelompok rentan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan prioritas pada lokasi yang benar-benar terdampak parah akibat banjir.
Sementara itu, Bupati Murung Raya telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari. Status ini berlaku mulai 21 hingga 27 Oktober 2024, untuk memberikan perhatian khusus kepada daerah yang terkena dampak.
Banjir yang melanda terjadi pada malam 21 Oktober, akibat luapan Sungai Barito. Luapan tersebut merendam sejumlah desa di bantaran sungai hingga kedalaman tujuh meter.
Akibat bencana ini, sebanyak 11.671 Kepala Keluarga (KK) atau 37.918 jiwa terdampak di tujuh kecamatan. Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat ibadah dan lokasi aman lainnya.
Pemerintah daerah, dalam kolaborasi dengan Kemensos, terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak. Tim relawan juga dilibatkan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Pemerintah daerah berencana untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem peringatan dini agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses pemulihan bagi korban banjir di Murung Raya dapat berjalan lancar dan cepat. Masyarakat pun diharapkan dapat bangkit kembali setelah bencana ini.