KabarIndonesia.id — Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi meluncurkan Calender of Event (COE) 2025 di Mega Mall Batam Center, Sabtu (09/11). Acara ini menandai kesiapannya menggelar total 123 event sepanjang tahun 2025 di seluruh wilayah provinsi, mencakup berbagai atraksi budaya, wisata religi, olahraga, hingga event-event lokal di setiap kabupaten dan kota.
Penyelenggaraan peluncuran COE South Kalimantan 2025 di Batam bukan tanpa alasan. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Syarifuddin, menjelaskan bahwa Batam dipilih sebagai lokasi strategis untuk menarik wisatawan mancanegara. Posisi Batam sebagai pintu masuk wisatawan asing dari Malaysia, Singapura, dan negara tetangga lainnya diharapkan menjadi daya tarik, agar lebih banyak wisatawan berkunjung ke Kalimantan Selatan.
“Batam adalah salah satu gerbang utama bagi wisatawan luar negeri, terutama dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Kami memanfaatkan momen ini agar mereka tertarik datang ke Kalsel,” ujar Syarifuddin
Peluncuran COE South Kalimantan 2025 di Batam dimeriahkan dengan tarian tradisional dari 13 kota dan kabupaten di Kalsel, yang menampilkan keragaman budaya lokal, juga berbagai atraksi dan pameran yang menghadirkan ragam kebudayaan, produk lokal, dan destinasi unggulan dari Kalimantan Selatan. Selain itu, produk UMKM seperti batik, aneka kerupuk, dan makanan khas turut dipamerkan, memberi kesempatan pengunjung untuk membawa pulang oleh-oleh khas Kalsel.
Stand-stand dari berbagai kabupaten dan kota di Kalsel memamerkan produk unggulan dan memperkenalkan event-event yang akan berlangsung di wilayah masing-masing. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kalsel, Agus Dyan Nur, dan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, juga hadir dalam acara ini dan meninjau berbagai stand kabupaten/kota yang turut berpartisipasi.
Salah satu event unggulan yang diusung Kalsel pada COE 2025 adalah Haul Guru Sekumpul di Kabupaten Banjar, yang akan digelar pada Januari 2025. Haul Guru Sekumpul dikenal sebagai salah satu peringatan religi terbesar di Indonesia, yang setiap tahunnya menarik jutaan jamaah dari seluruh pelosok negeri bahkan mancanegara.
Ada jutaan jamaah yang diprediksi akan datang. Tentunya juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat di Kalimantan Selatan,” terang Syarifuddin.
Selain Haul Guru Sekumpul, COE 2025 Kalsel akan menghadirkan berbagai acara menarik lainnya. Mulai dari festival budaya, pertunjukan seni tradisional, hingga event olahraga yang siap menggaet minat wisatawan untuk datang dan mengeksplorasi keindahan serta keunikan budaya Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data 2024, jumlah wisatawan domestik yang datang ke Kalimantan Selatan mencapai lebih dari 10 juta orang. Dengan diluncurkannya COE 2025 ini, pemerintah Kalsel berharap angka tersebut akan meningkat, khususnya dengan kehadiran lebih banyak wisatawan mancanegara. “Target kami bukan hanya mempertahankan angka kunjungan yang ada, tetapi meningkatkannya, termasuk mendatangkan wisatawan asing yang lebih banyak,” jelas Syarifuddin.
Selama Januari hingga Desember 2025, event-event di Kalimantan Selatan akan diadakan oleh pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten/kota, yang secara serentak mempromosikan pesona dan keunikan masing-masing daerah. Upaya ini diharapkan mampu memperkenalkan kekayaan budaya, alam, dan daya tarik wisata Kalimantan Selatan kepada khalayak yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
Dengan 123 event yang telah terjadwal, wisatawan yang datang ke Kalimantan Selatan akan disuguhkan berbagai pilihan atraksi menarik sepanjang tahun. Pemerintah Kalsel juga berkomitmen meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kegiatan, demi memastikan kenyamanan dan kepuasan para pengunjung.
Peluncuran COE ini juga menjadi bentuk komitmen Pemerintah Kalimantan Selatan dalam memperkuat sektor pariwisata sebagai pendorong ekonomi daerah. Diharapkan, setiap event yang digelar dapat mendorong peningkatan pendapatan bagi pelaku UMKM lokal, memperluas lapangan kerja, dan memaksimalkan potensi ekonomi di sektor pariwisata.
Syarifuddin optimis, COE 2025 akan memberikan dampak positif pada masyarakat Kalsel, baik dalam hal peningkatan kunjungan wisatawan maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. “Kami berharap dengan semakin banyaknya event yang terselenggara, peluang-peluang ekonomi baru akan terbuka, dan masyarakat lokal dapat menikmati hasilnya,” tambahnya.
Di tengah berbagai tantangan global dalam industri pariwisata, Kalimantan Selatan berupaya memberikan sentuhan yang berbeda dalam COE 2025 dengan memperkenalkan destinasi dan pengalaman khas daerah. Event ini juga bertujuan memperkenalkan Kalimantan Selatan sebagai salah satu tujuan wisata unggulan Indonesia yang tidak hanya indah, tetapi juga kaya akan tradisi dan budaya yang unik.
(Sumber: kabarkalimantan.id)