KabarIndonesia.id — Sebanyak 10 rumah di Barak H Asrama Kodam XIV Hasanuddin, Jalan Baji Gau, Makassar, hangus terbakar dalam kebakaran hebat yang terjadi, Pada Hari Selasa Pagi (12/11/2024).
Kebakaran tersebut diduga kuat disebabkan oleh ledakan trafo listrik milik PLN yang berada di sekitar lokasi. Percikan api dari ledakan trafo tersebut menyambar atap salah satu rumah yang terbuat dari kayu, sehingga api dengan cepat menjalar ke rumah-rumah lain yang saling berdekatan.
Menurut informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, api pertama kali terlihat sekitar pukul 08.00 WITA. Sebagian besar penghuni barak saat itu tengah berada di luar rumah, menjalankan aktivitas harian mereka.
Hal ini, menurut Nathan, Ketua RT setempat, menjadi salah satu faktor yang menyelamatkan nyawa warga dari peristiwa tragis tersebut.
“Beruntung, saat kebakaran terjadi, mayoritas penghuni sedang beraktivitas di luar rumah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya kerugian materi yang cukup besar,” ungkap Nathan ketika diwawancarai di lokasi kejadian.
Nathan juga menjelaskan bahwa pemadam kebakaran datang cukup cepat, namun api sudah sempat melahap sebagian besar bangunan yang terbuat dari bahan mudah terbakar seperti kayu.
“Kondisi rumah yang terbuat dari kayu membuat api mudah menyebar, meskipun petugas pemadam kebakaran sudah berupaya memadamkan api secepat mungkin,” tambahnya.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Api baru bisa dikendalikan setelah satu jam lebih petugas berjibaku memadamkan kobaran api.
Mereka juga harus menghadapi tantangan berupa angin kencang yang membuat api semakin cepat menyebar dari satu rumah ke rumah lainnya.
Selain itu, letak rumah yang berdekatan di kawasan asrama militer ini turut mempercepat penjalaran api. Kendati demikian, upaya pemadaman berjalan lancar tanpa adanya laporan cedera pada petugas maupun warga yang berupaya menyelamatkan barang-barang mereka.
Saat ini, warga terdampak kebakaran masih sibuk berupaya menyelamatkan barang-barang yang tersisa dari rumah mereka.
Meskipun banyak barang yang berhasil diselamatkan, sebagian besar rumah telah habis dilalap api dan membutuhkan waktu untuk membersihkan sisa-sisa kebakaran.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran.
Meski demikian, dugaan awal menyebutkan bahwa insiden ini dipicu oleh ledakan trafo listrik milik PLN yang berada di dekat barak tersebut.
Percikan api dari ledakan trafo diyakini memicu kebakaran yang menyambar atap rumah terdekat yang sebagian besar terbuat dari bahan kayu.
Dalam keterangan singkat, salah seorang petugas PLN yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa investigasi lebih mendalam akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti ledakan trafo tersebut.
“Kami masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan sementara memang ada korsleting atau gangguan teknis pada trafo, tetapi kami belum bisa memberikan pernyataan resmi sebelum investigasi selesai,” ujar petugas tersebut.
Kebakaran kali ini menjadi yang kedua terjadi di kawasan Asrama Kodam XIV Hasanuddin dalam kurun waktu setahun terakhir. Sebelumnya, pada 30 Oktober 2023, kebakaran serupa juga melanda kawasan ini dan menelan korban jiwa, yakni seorang ibu dan anak yang tidak sempat menyelamatkan diri dari kobaran api.
Insiden tersebut juga sempat menimbulkan protes warga yang meminta agar pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan keselamatan di kawasan permukiman asrama militer tersebut.
Warga setempat berharap, setelah dua kejadian besar ini, pemerintah daerah maupun instansi terkait dapat segera mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius.
Nathan, Ketua RT, mengatakan bahwa masalah kelistrikan di sekitar asrama sudah menjadi perhatian warga sejak lama, namun belum ada langkah konkret yang diambil.
“Kami berharap, pihak PLN dan pemerintah bisa lebih serius memperhatikan kondisi instalasi listrik di area ini. Sudah dua kali kebakaran terjadi, dan kami tentu tidak ingin ada yang menjadi korban lagi di masa mendatang,” kata Nathan.
Warga terdampak kebakaran, meskipun bersyukur tidak ada korban jiwa, tetap merasa cemas dengan keselamatan mereka ke depan. Mereka berharap pihak berwenang, baik dari pemerintah daerah, militer, maupun PLN, dapat bersinergi untuk memperbaiki sistem kelistrikan di sekitar asrama.
Langkah-langkah pencegahan seperti peremajaan kabel, pengecekan trafo secara berkala, dan sosialisasi kepada warga diharapkan bisa dilakukan demi mencegah insiden serupa di masa depan.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan bantuan tanggap darurat, baik berupa material bangunan maupun bantuan logistik kepada korban yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran ini.
Dengan musim hujan yang mulai tiba, mereka sangat membutuhkan bantuan untuk membangun kembali rumah yang hancur akibat kebakaran.
Kebakaran yang melanda Barak H Asrama Kodam XIV Hasanuddin menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan manajemen risiko kebakaran di kawasan pemukiman padat.
Dengan tindakan cepat dari pihak terkait, diharapkan insiden serupa tidak akan terulang dan warga bisa merasa aman di rumah mereka sendiri.