KabarIndonesia.id — Aksi saling lempar batu terjadi antara massa pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) di luar area debat publik yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Minggu (10/11). Kericuhan ini dipicu oleh saling meledek antar simpatisan kedua pasangan calon yang bertemu di pertigaan Jalan Andi Djemma dan Jalan AP Pettarani, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 14.25 WITA, ketika massa pendukung pasangan calon nomor urut 1, Danny-Azhar (DIA), bergerak menuju pertigaan tersebut sambil menyuarakan yel-yel dukungan. Tak lama kemudian, massa pendukung pasangan calon nomor urut 2, Sudirman-Fatma (Andalan Hati), juga mendekat ke lokasi yang sama. Ketegangan mulai memuncak, dan kedua kelompok massa saling serang dengan melempar batu.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto, yang berada di lokasi kejadian, menjelaskan bahwa kericuhan tersebut terjadi karena adanya saling ejek antar simpatisan yang sebelumnya masih berada pada jarak yang cukup jauh. “Biasanya mereka saling teriak dan meledek, tapi jangkauannya masih jauh. Begitu mereka bertemu di pertigaan, ketegangan meningkat, dan kita segera mengantisipasi situasi agar tidak meluas dan menimbulkan korban yang lebih besar,” kata Heru.
Pihak keamanan segera bergerak cepat untuk memisahkan kedua kelompok massa. Heru juga menjelaskan bahwa Polda Sulsel, KPU, Bawaslu, serta kedua pasangan calon sudah sepakat untuk memisahkan pintu kedatangan para simpatisan. Massa pendukung paslon nomor 1 dan simpatisannya diarahkan melalui Jalan Andi Djemma, sementara paslon nomor 2 melalui Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
“Tujuan kami adalah untuk memisahkan massa agar tidak bertemu. Sebenarnya pengamanan sudah cukup rapi, meskipun ada sedikit kebocoran, tapi dalam waktu kurang dari setengah jam situasi sudah bisa dikendalikan. Alhamdulillah, tidak ada bentrokan yang serius dan tidak ada korban,” jelas Heru.
Meski kericuhan sempat terjadi, aparat Brimob dan Dalmas Polda Sulsel segera mengamankan lokasi dengan memisahkan kedua kelompok tersebut. “Kami pastikan bahwa massa pendukung kedua paslon bisa mengikuti proses debat dengan aman, sesuai dengan regulasi yang ada,” tambah Heru.
Hingga saat ini, tidak ada laporan terkait korban jiwa maupun luka akibat aksi lempar batu tersebut. “Belum ada laporan mengenai korban. Memang ada aksi lempar batu, tetapi tidak ada yang terluka secara signifikan. Kalau ada yang luka, kami akan segera menangani,” ujar Heru.
Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kericuhan tersebut. “Kami fokus pada proses debat yang berlangsung di dalam ruang debat. Adapun kejadian di luar, itu di luar kendali kami, dan pihak kepolisian yang bertanggung jawab untuk mengamankan situasi,” kata Hasbullah.
Meski demikian, Hasbullah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga suasana kondusif selama proses Pilkada. “Kami mengajak semua pihak untuk menjaga dinamika Pilkada dengan baik. Yang paling penting adalah pemilihan pada 27 November 2024 mendatang,” imbuhnya. Ia juga mengapresiasi pihak keamanan yang langsung bertindak cepat untuk meredam ketegangan tersebut. “Terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah melakukan antisipasi dengan baik, sehingga situasi dapat segera dikendalikan,” pungkas Hasbullah.
(Sumber: KabarMakassar.com)