Pemuda Pelopor Kota Makassar Mengikuti TOT Master Kepeloporan Kemenpora-RI

Doc. FPPI Kota Makassar

KabarIndonesia.id — Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, khususnya Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, kembali menyelenggarakan kegiatan bertajuk Training of Trainers (TOT) Master Kepeloporan Pemuda tahun 2024.

Acara ini mengusung tema “Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia dan Kapasitas Pemuda dalam Pengembangan Kepeloporan dan Kesukarelawanan Pemuda” dan berlangsung dari 23 hingga 29 Oktober 2024 di Vega Hotel, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Kegiatan TOT ini diikuti oleh 69 peserta yang merupakan Pemuda Pelopor Nasional dari 29 provinsi di Indonesia. Para peserta berasal dari angkatan Pemuda Pelopor tingkat nasional tahun 2015 hingga 2023, yang telah dikenal atas kontribusi dan partisipasi aktif mereka dalam berbagai bidang sosial, lingkungan, kesehatan, hingga kebencanaan.

Salah satu perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan adalah Muhammad Syaenaldi SR, seorang pemuda asal Kota Makassar yang telah lama terlibat dalam berbagai gerakan kepeloporan dan kesukarelawanan di berbagai sektor.

Muhammad Syaenaldi, atau yang akrab disapa Syae, merupakan sosok yang dikenal atas dedikasinya dalam dunia kepemudaan, dengan rekam jejak di berbagai kegiatan kesukarelawanan mulai dari sektor sosial hingga bencana.

Ia dipilih dan ditugaskan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan (DISPORA Sulsel) untuk mengikuti pelatihan ini, yang bertujuan mempersiapkan dirinya menjadi seorang Trainer (Pelatih) yang ahli dalam Bidang Kepeloporan Pemuda.

Training of Trainers Master Kepeloporan Pemuda memiliki misi penting dalam mencetak para pemuda yang siap menjadi trainer, baik secara teknis maupun non-teknis.

Para peserta dibekali dengan kemampuan untuk mengajarkan dan menyebarkan semangat kepeloporan di tengah masyarakat. Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai instruktur/trainer kepeloporan.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan penting, mulai dari kepemimpinan, kolaborasi, fasilitasi, hingga pengembangan kurikulum dan materi pelatihan.

Para peserta juga dilatih dalam metode pendidikan orang dewasa (andragogi), keterampilan micro-facilitating, ice breaking, hingga team building. Seluruh materi ini diharapkan dapat mendukung para pemuda pelopor dalam menjalankan peran mereka di masyarakat dengan lebih efektif dan profesional.

Salah satu aspek penting dari pelatihan ini adalah adanya ujian kompetensi yang diselenggarakan di akhir program. Ujian ini bertujuan memastikan bahwa para peserta memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang trainer atau instruktur yang berkompeten.

Setelah lulus ujian ini, para peserta akan mendapatkan sertifikasi dari BNSP, yang diakui secara nasional sebagai bukti kompetensi di bidang kepeloporan dan kepemudaan.

Tak hanya pelatihan, kegiatan TOT Master Kepeloporan Pemuda juga bertepatan dengan momentum penting bagi para pemuda Indonesia, yaitu peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024.

Seluruh peserta pelatihan turut hadir dalam perayaan puncak Hari Sumpah Pemuda yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Acara ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya, sebanyak 25 menteri dan wakil menteri hadir secara langsung, memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kepemudaan di Indonesia.

Momentum perayaan Hari Sumpah Pemuda tahun ini menekankan pentingnya semangat persatuan dan kolaborasi untuk masa depan bangsa.

Kehadiran para pemuda pelopor yang telah menjalani pelatihan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk berperan aktif dalam perubahan sosial dan pembangunan di Indonesia.

TOT Master Kepeloporan Pemuda ini bukan sekadar ajang pelatihan, melainkan menjadi landasan penting bagi para pemuda untuk lebih mengoptimalkan peran mereka dalam menjawab tantangan-tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masa depan.

Para pemuda pelopor, seperti Muhammad Syaenaldi, diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang dapat memberikan solusi kreatif dan inovatif bagi masyarakat di berbagai bidang.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pengembangan diri, kolaborasi, dan jiwa kesukarelawanan di kalangan pemuda.

Di tengah kompleksitas tantangan zaman, peran pemuda yang memiliki kepeloporan dan kesadaran sosial semakin krusial untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Melalui pelatihan ini, Kemenpora RI berharap dapat mencetak generasi pemuda yang siap menjadi pelopor di komunitas masing-masing, yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat.

Mereka diharapkan dapat menjadi motor penggerak perubahan yang berdampak positif bagi masa depan bangsa.