KabarIndonesia.id — Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan bagi hunian warga yang terdampak bencana banjir lahar di Sumatera Barat (Sumbar) untuk direlokasi.
“Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya, sehingga segera nanti ada penetapan lokasi, kalau sudah pemerintah pusat, Kementerian PU akan saya perintah untuk segera dimulai karena barangnya yang untuk membangun itu sudah siap,” ungkap Jokowi saat meninjau lokasi banjir bandang lahar dingin, di Kabupaten Agam, Sumbar, Selasa (21/05).
Pasalnya sebanyak 625 rumah terdampak bencana banjir bandang lahar dingin, yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu.
“Rumah-rumah yang rusak ada 625 rumah, baik yang berat, yang sedang, maupun yang ringan. Yang berat ada 159 rumah, sudah terdata semuanya. Ini nanti kalau ada yang memang harus direlokasi, direlokasi,” terang Jokowi.
Presiden juga memerintah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera membangun enam sabo dam untuk wilayah rawan bencana lahar dingin.
“Untuk urusan lahar dingin, betul, ini memang setelah dihitung oleh Kementerian PU dibutuhkan sabo dam 56, yang ada sekarang baru dua, sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak. Dan saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang sangat penting, ada enam segera harus dimulai,” ujarnya.
Sementara terkait penanganan korban maupun pengungsi, Presiden Jokowi menilai upaya yang dilakukan Pemerintah setempat dan Pihak terkait sudah cukup baik.
“Iya saya lihat penanganan bencana di Agam, maupun di Tanah Datar ini sudah baik, baik dimulai dari evakuasi korban, kemudian juga penanganan pengungsi, tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini,” kata Presiden Jokowi.
“Kemudian juga pembangunan jalan dan juga jembatan-jembatan darurat, semuanya sudah dilakukan dan masih ada satu-dua yang masih dalam proses, ini yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menuturkan, hingga saat ini penanganan atas dampak bencana terus dilakukan secara maksimal. Mulai dari upaya pencarian terhadap korban yang masih terus dilakukan, hingga penyediaan kebutuhan logistik bagi warga.
“Mengenai yang belum ketemu, korban yang belum ketemu agar diupayakan, kemudian juga masalah logistik harian untuk para pengungsi saya lihat juga masih baik dan logistiknya juga masih, tiga minggu ke depan juga masih cukup,” tandasnya.