KabarIndonesia.id — Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan melakukan penjajakan bisnis produk kopiIndonesia di Busan, Korea Selatan.
Pada penjajakan tersebut tercatat potensi transaksi sebesar USD1,71 juta atau setara dengan Rp27,53 miliar.
Kepala ITPC Busan, Husodo Kuncoro Yakti mengungkapkan, capaian potensi transaksi sebesar USD1,71 juta atausenilai Rp27,53 miliar pada penjajakan bisnis menunjukkan kopi Indonesia diminati di Korea Selatan.
“Korea Selatan merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi produk kopi Indonesia. Denganbanyaknya jumlah kedai kopi di Korea Selatan, Indonesia harus menjadi salah satu pemasok kopi berkualitas di negeri Ginseng tersebut,” ungkapnya dilansir dari laman Kemendag.
Husodo menambahkan, bukan hanya kopi, tetapi juga produk gula aren berbentuk sirop, saus, maupun dalam bentuk kristal juga banyak peminat.
Gula aren ini dapat digunakan sebagai pelengkap pilihan minuman kopi dan pemanis makanan.
Husodo menjelaskan, penjajakan bisnis tersebut sekaligus merupakan promosi kopi Indonesia serta bertujuan untuk memberikan informasi kepada importir produk kopi bahwa Indonesia berpartisipasi dalam acara World Coffee Expo Busan pada 1-4 Mei 2024.
Husodomenyampaikan, penjajakan bisnis ini merupakan hasil sinergi Kemendag dengan Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI), BUMN Holding Perkebunan, dan Toko Kopi TUKU. Para importir yang turut berpartisipasi, yaitu Harris Coffee, Hippo Coffee Bean, Coffee Spell, dan Jaol Importer.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menyatakan apresiasinya atas kolaborasi dari berbagai pihak dalam kegiatan penjajakan bisnis ini.
“Diperlukan kegiatan kolaboratif dari semua pemangku kepentingan di Indonesia untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada ITPC Busan yang sudah bekerja sama dengan BUMN Holding Perkebunan,dan SCAI beserta pelaku usaha lainnya untuk berkolaborasi dalam menjaring potensi pembeli (potential buyers) melalui kegiatan penjajakan bisnis ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Korea International Trade Association (KITA), Korea Selatan mengimpor kopi dari Indonesia pada 2023 sebesar USD 11,2 juta.
Pada periode lima tahun terakhir (2019—2023), impor kopi Korea Selatan dari Indonesia mengalami peningkatan tren rata-rata 3,85 persen.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Korea Selatan menggemari produk kopi asal Indonesia.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2023 mencapai USD18,17 miliar.
Tren perdagangan nonmigas kedua negara meningkat pada periode lima tahun terakhir (2019—2023) sebesar 12,14 persen.
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada 2023 tercatat sebesar USD8,60 miliar. Tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode lima tahun terakhir (2019—2023) meningkat 14,21 persen.
Sedangkan, nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan pada 2023 adalah USD 9,57 miliar. Tren nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan meningkat pada periodelima tahun terakhir (2019—2023) sebesar 10,26 persen.