Distribusi Internet PKM Pelosok, Kemenkes Gandeng Starlink

(Foto: Dok. Humas Kemenkes).

KabarIndonesia.id — Distribusi layanan internet ke Puskesmas (PKM) pelosok, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) jalin kerjasama dengan Starlink perusahaan SpaceX milik Elon Musk.

Rencananya, seluruh puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) akan mendapatkan akses internet yang cepat.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, melalui kerjasama ini, dapat mendukung kemajuan layanan, khususnya puskesmas di tempat terpencil yang belum terjangkau internet.

“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia. Diharapkan mereka dapat akses internet yang layak sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan Puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” kata Menkes Budi.

Elon Musk yang datang dengan mengenakan Batik Bali berwarna hijau mengatakan, keberadaan Starlink akan membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang memadai.

“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah. Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” kata Elon.

Uji coba akses internet menggunakan jaringan Starlink dilakukan pada beberapa Puskesmas, seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Puskesmas Pembantu (Pustu) Bungbungan, dan Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie mengatakan, peningkatan konektivitas internet dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dan memudahkan akses komunikasi antar-daerah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan bisa real time. Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia.

Uji coba tersebut untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), atau penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan (nakes) melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Selanjutnya, data tersebut akan ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK.

Infrastruktur ini juga diharapkan dapat digunakan untuk layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien secara daring, sehingga masyarakat mendapatkan akses untuk layanan spesialis meski tinggal di daerah terpencil dan terluar.

Biaya untuk berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas tidak menggunakan anggaran Kemenkes, tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.