KabarIndonesia.id — Hujan deras yang mengguyur Kota Medan, Sumatera Utara selama dua hari berturut-turut, Kamis (3/12) hingga Jumat (4/12) mengakibatkan banjir bandang yang merendam 2.773 unit rumah. Bahkan dikabarkan menyebabkan korban meningal dunia akibat terserat arus banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melalui Sekretaris BPBD Nurly menjelaskan jika sebanyak 2.773 unit rumah terendam banjir yang berada di 7 kecamatan yakni, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.
"Dari tujuh kecamatan itu, sebanyak 2.773 rumah, 1983 KK (kepala keluarga) dan 5.965 jiwa terdampak banjir," kata Nurly, Jumat (4/12).
BPBD Medan juga menginformasikan jika ada laporan dua warga terseret arus banjir dan ditemukan meninggal dunia sebanyak dua orang. Bahkan empat orang lainnya dikabarkan hilang.
"Korban yang belum ditemukan karena terseret arus banjir yakni ada empat orang di mana tiga di antaranya dewasa dan satu lainnya masih balita. Tim masih melakukan pencarian," terangnya.
Banjir di Kota Medan merupakan luapan dari Sungai Sunggal, Sungai Deli, Sungai Babura dan Sungai Denai.
"Kota Medan diguyur hujan dari Kamis (3/12) pukul 21.00 WIB, dan ditambah debit air yang cukup besar dari hulu yang mengakibatkan kenaikan Tinggi Muka Air Daerah Aliran Sungai (TMA-DAS) di beberapa ruas sungai di Kota Medan," jelasnya.