KabarIndonesia.id — Atasi masalah pengangguran di Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bakal memperkuat pelatihan vokasi.
Dilansir dari laman Kemnaker.go.id, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengatakan, saat ini pelatihan vokasi akan memainkan peran yang semakin strategis dalam menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia
“Kita dorong mereka ini untuk mengikuti pelatihan-pelatihan vokasi yang didasarkan atas kebutuhan-kebutuhan dari potensi ekonomi lokal dan disesuaikan dengan permintaan pasar kerja,” kata Anwar Sanusi usai menyampaikan Kuliah Umum pada Ministerial Lecture di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (14/03).
Ia menambahkan untuk memaksimalkan dan memainkan peran dalam TPT, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) telah direvitalisasi dan melakukan tranformasi BLK.
Ia mengatakan, Revitaslisasi tersebut diwujudkan dengan mendesain pelatihan vokasi agar lebih simpel dan praktis.
“Simpel dalam artian tidak banyak muatan-muatan yang sifatnya agak umum, dan praktis berarti dapat langsung diaplikasikan,” kata Anwar Sanusi.
Sementara transformasi BLK diwujudkan dengan up grade fasilitas pelatihan yang sesuai dengan perkembangan pasar kerja, serta penguatan metode pembelajaran.
“Kita mengombinasikan antara praktik dan teori. Teorinya lebih kecil dari praktiknya, dan praktiknya juga dilakukan melalui pemagangan,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk memperkuat pelatihan vokasi, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden RI (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Perpres tersebut menekankan kolaborasi dan sinergi kerja antar kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha/dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
“Sehingga antara pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bisa sinkron dan berorientasi pada demand tenaga kerja,” jelas Anwar Sanusi.
Untuk diketahui berdasarkan data Kemnaker, dari sisi pendidikan Tingkat Penganggyran Terbuka di Indonesia (TPT) didominasi oleh tingkat pendidikan SMK (9,42%) dan SMA (8,57%).
Kendati demikian TPT terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu. Di mana TPT per Agustus 2021 sebesar 6,49% turun menjadi 5,86% pada Agustus 2022.