KabarIndonesia.id — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) secara resmi menjalin kerja sama strategis dalam bentuk Kelompok Usaha Bank (KUB). Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai rencana kerja sama bisnis dan pembentukan KUB antara kedua bank tersebut.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang KUB. Sinergi antar Bank Pembangunan Daerah (BPD), menurutnya, adalah langkah strategis untuk meningkatkan peran masing-masing bank dalam mendukung perekonomian regional.
“Di dunia perbankan saat ini, kompetisi tidak lagi terbatas pada sesama BPD. Kita juga bersaing dengan bank swasta dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Oleh karena itu, soliditas antar BPD menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di wilayah regional masing-masing,” ujar Busrul pada acara penandatanganan, Minggu (17/11/2024).
Busrul menambahkan bahwa kerja sama ini menawarkan banyak potensi keuntungan bagi kedua pihak. Selain penguatan modal dan likuiditas, KUB membuka peluang eksplorasi berbagai sektor bisnis. Sinergi ini juga menjadi langkah strategis bagi Bank Jatim dan Bank Sultra untuk memperluas jangkauan layanan mereka.
“Kerja sama ini bukan hanya soal penyertaan modal. Banyak peluang bisnis lain yang bisa dikembangkan bersama. Terlebih lagi, posisi strategis Jawa Timur sebagai hub Indonesia Tengah dan Timur menjadi faktor pendukung penting dalam perekonomian nasional,” jelas Busrul.
Menurutnya, pembentukan KUB merupakan jembatan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi operasional bagi kedua bank. Ia berharap sinergi ini memberikan manfaat tidak hanya bagi penguatan struktur kelembagaan, tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat melalui pembiayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami berharap kolaborasi ini memberikan dampak positif, terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Kerja sama ini diharapkan menciptakan efisiensi operasional dan meningkatkan daya saing kedua bank di tingkat regional,” tambahnya.
Bank Jatim sendiri telah memiliki pengalaman panjang dalam membangun sinergi KUB. Saat ini, emiten berkode BJTM tersebut telah menjalin kerja sama dengan empat bank daerah lainnya, yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank Banten, dan Bank NTT. Pengalaman ini menjadi modal penting untuk membangun sinergi dengan Bank Sultra.
“Pengalaman kami dalam bertransformasi dari model bisnis konvensional ke arah yang lebih modern dan maju akan dibagikan kepada Bank Sultra. Ini menjadi bentuk kontribusi kami dalam mendukung transformasi bisnis model BPD lainnya,” ungkap Busrul.
Lebih lanjut, Busrul menyebutkan bahwa sinergi KUB juga menjadi solusi untuk meningkatkan keberlanjutan operasional bank daerah dalam menghadapi tantangan era digitalisasi. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan inovasi teknologi yang dapat memperkuat layanan perbankan di kedua wilayah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, sinergi antara Bank Jatim dan Bank Sultra diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan akses layanan perbankan.
“Kami percaya langkah strategis ini akan memperkuat permodalan, meningkatkan daya saing, dan memperluas jangkauan layanan perbankan. Kolaborasi ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur,” ungkap Asrun.
Asrun juga menekankan pentingnya sinergi ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Ia berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi bank daerah lain untuk membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan.
“KUB adalah langkah maju untuk menciptakan efisiensi operasional dan inovasi layanan. Kami optimis kolaborasi ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi regional,” lanjutnya.
Selain mendukung penguatan struktur kelembagaan, kerja sama ini juga diharapkan mampu memperluas dukungan bagi sektor-sektor prioritas seperti UMKM dan infrastruktur. Kedua sektor ini dianggap sebagai tulang punggung perekonomian regional yang memerlukan dukungan finansial berkelanjutan.
Bank Jatim melihat potensi besar dalam pemberdayaan UMKM melalui kolaborasi ini. Menurut Busrul, UMKM memiliki peran vital dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sinergi dengan Bank Sultra diharapkan dapat membuka peluang pembiayaan lebih luas bagi sektor ini.
“Kami berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan UMKM, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka di pasar,” ujar Busrul.
Selain itu, kerja sama ini juga diarahkan untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis yang berkelanjutan. Kedua bank berencana untuk fokus pada proyek-proyek yang memiliki dampak besar terhadap pembangunan ekonomi lokal, seperti transportasi, energi, dan fasilitas publik lainnya.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan transformasi digital di kedua bank. Bank Jatim berencana untuk berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi terkini, termasuk digital banking, yang telah sukses diterapkan di Jawa Timur.
Dengan semangat kolaborasi ini, Bank Jatim dan Bank Sultra optimis mampu menghadapi tantangan perbankan di era modern sekaligus memperkuat kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi daerah.
“Kerja sama ini bukan hanya soal peningkatan modal, tetapi juga penguatan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan. Kami yakin sinergi ini dapat menjadi model kerja sama yang inspiratif bagi bank daerah lainnya,” pungkas Busrul.
(Sumber: kabarjawa.com)