KabarIndonesia.id — Apakah bayi Anda pernah mengalami ruam di kulit? Umumnya ruam adalah masalah kulit yang dapat diobati dengan berbagai cara. Namun, menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga kadang membuat orangtua merasa khawatir. Itu sebabnya perlu tahu cara mengobati ruam kulit pada bayi.
5 Jenis Ruam Kulit pada Bayi Serta Cara Mengatasinya
Karena kadang ruam di kulit bayi bisa menandakan adanya penyakit lebih serius, Anda harus segera mengatasinya dengan berbagai cara mengobati ruam kulit pada bayi. Bukankah lebih baik menyadari gejalanya sedari awal agar tidak muncul gejala lebih parah?
Oleh karena itu, simak berbagai penyebab ruam pada bayi sekaligus bagaimana cara mengobati ruam kulit pada bayi.
1. Biduran
Biduran atau juga dikenal sebagai urtikaria adalah ruam pada wajah bayi yang sebenarnya muncul karena alergi kulit bayi, seperti obat-obatan, gigitan nyamuk, sengatan lebah, tungau, ataupun suhu ekstrem.
Untuk mengetahui gejala biduran ini, bisa dilihat dari adanya pembengkakan kulit karena gigitan serangga dengan pusat berwarna putih. Di samping itu, area biduran ini biasanya terasa menyengat dan lebih panas.
Penyembuhan biduran sendiri bisa dilakukan setelah bayi terhindar dari alergi atau bantuan krim ruam khusus bayi.
2. Biang Keringat
Ketika keringat terjerat di bagian bawah kulit, maka saat itulah biang keringat akan muncul. Karena kelenjar keringat bayi lebih kecil serta bayi belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri, mereka pun jadi lebih rentang akan ruam panas ketimbang orang dewasa.
Sesuatu yang bisa menyebabkan ruam panas juga perlu dihindari, seperti kain bedong, pakaian ketat, dan juga selimut. Selain penyebab di atas, bayi mungkin bisa mengalami biang keringat karena penyebab berikut.
- Kurang efektif dalam mengatur suhu.
- Mempunyai lebih banyak lipatan kulit, sehingga bisa membuat panas dan keringat jadi terperangkap.
- Mempunyai sedikit kendali untuk lingkungannya serta tak bisa melepas pakaian tambahannya atau bisa menjauh dari sumber panas.
Untuk mengatasi ruam kulit karena biang keringat, Anda bisa atasi menggunakan cara di bawah ini.
- Menjaga supaya kulit tetap kering dan dingin.
- Mengompres dingin di area yang sakit.
- Membilas keringat dan minyak dengan air dingin, kemudian ditepuk-tepuk pada daerah secara lembut.
- Pindahkan bayi ke bagian yang lebih sejuk.
- Membiarkan bayi tanpa baju agar menjaga kulitnya tetap dingin.
- Membersihkan lipatan kulit dengan teratur agar memastikan keringat serta minyak yang terjebak tak akan membua ram jadi bertambah.
- Menjaga supaya bayi dapat terhidrasi dengan baik.
- Jangan sesekali menggunakan krim ruam pada kulit tanpa sepengetahuan dokter.
3. Jerawat Bayi
Jerawat bayi tidaklah sama dengan jerawat remaja. Sebab jerawat bayi pun dikenal sebagai jerawat neonatal dan terjadi kira-kira 20% bayi baru lahir. Umumnya, jerawat bayi baru lahir ini dialami oleh bulan pertama bayi lahir.
Berdasarkan penelitian pun menunjukkan kalau jerawat bayi mungkin disebabkan karena jamur, bukanlah kelenjar minyak ataupun sebum yang tersumbat.
Kondisi umum ini hanyalah bersifat sementara yang muncul pada tubuh atau wajah bayi dan ditandai dengan kondisi permukaan kulit kemerahan disertai benjolan kecil berwarna putih atau merah, seperti pustula dan komedo.
Kemudian jerawat bayi ini pun bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa bulan, sehingga tak perlu perawatan medis yang serius. Namun, saat jerawat bayi bertahan lebih lama, maka konsultasikanlah segera kepada dokter untuk mendapatkan penanganan seirus.
Jangan sesekali membeli obat yang dijual bebas tanpa ibu mengkonsultasikan ke dokter. Sebab beberapa produk tertentu bisa merusak kulit bayi yang notabenenya masih lembut dan lunak.
4. Eksim
Eksim yang umumnya terjadi pada bayi ialah eksim atopik. Kondisi seperti kulit sensitif, alergi, makanan, gigitan serangga, dan kondisi cuaca dapat memicu masalah ini.
Beberapa gejala yang muncul dapat berupa gatal, keringat, pecah-pecah, berair, lenting, kemerahan, dan penebalan. Untuk ruam seperti ini seringkali muncul pada bagian siku, area lipatan kulit, atau lengan. Misalnya area belakang lutut.
Untuk perawatan yang dapat ibu lakukan adalah menghindari penggunaan zat kimia dan sabun penyebab iritasi. Lalu penggunaan krim atau salep khusus ruam juga bisa membantu meredakan gatal pada eksim atopik.
5. Ruam Popok
Ruam pada bayi paling umum adalah ruam pada popok. Meskipun popok berfungsi untuk menjaga kehangatan serta kelembaban di dekat kulit, mungkin air seni dan feses bersifat asam sehingga dapat mengiritasi kulit.
Berikut ini beberapa cara menangani ruam pada popok antara lain:
- Menyekanya dengan kain basah dan lembut. Jangan gunakan tisu yang dikemas dengan kandungan bahan kimia dan alkohol.
- Mengurangi makanan asam, seperti tomat dan jeruk dalam diet bayi.
- Ibu harus mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok supaya ruam tidak terinfeksi.
- Sering mengganti popok.
Ibu tidak perlu khawatir dengan kondisi ruam pada kulit bayi karena hal yang wajar selama pertumbuhannya bayi. Namun, ibu pun juga tidak boleh menyepelekannya sebab apabila dibiarkan ruam semakin memburuk dan akan memengaruhi kesehatan bayi.
Ibu bisa mengatasi ruam ini dengan cara mengobati ruam pada kulit bayi di atas. Akan tetapi, dengan catatan harus rutin mengkonsultasikannya dengan dokter.
Salah satu obat ruam popok pada bayi perempuan adalah Mustela Baby Cream. Jangan lupa selalu siap sedia krim bayi ini agar tidak perlu pusing-pusing lagi ketika muncul ruam pada kulit bayi. Anda bisa membeli Mustela Baby Cream di Blibli, tinggal pesan dan tunggu produknya diantar ke rumah.