Capaian Infrastruktur Jawa Tengah di Hari Bakti PU

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, membeberkan sejumlah capaian kerja Pemerintah Jawa Tengah di sektor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). DOC: (IST)

KabarIndonesia.id — Dalam rangka memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-79, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengungkap berbagai capaian signifikan yang telah diraih Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Upaya tersebut meliputi perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan jalan, hingga pengadaan sistem penyediaan air minum (SPAM) untuk masyarakat.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim), telah meluncurkan program ambisius untuk memberikan hunian layak bagi masyarakat.

Nana menyebutkan bahwa program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) telah menyasar sebanyak 17.325 rumah pada tahun 2024. Renovasi ini dilakukan secara merata di seluruh 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Selain renovasi, pemerintah juga telah membangun 600 unit rumah baru yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu atau yang berada dalam kategori miskin ekstrem.

Langkah ini merupakan bagian dari target besar program 3 juta rumah yang direncanakan rampung pada periode 2024-2025.

“Selain merenovasi, juga membangun rumah baru 600 rumah. Itu diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan, atau miskin ekstrem,” ujar Nana saat memberikan sambutan dalam upacara Hari Bakti PU ke-79 di Politeknik PU Semarang, Selasa (3/12/2024).

Di bidang Bina Marga, Nana menyoroti sejumlah proyek strategis yang telah berhasil diselesaikan. Beberapa infrastruktur unggulan meliputi pembangunan flyover Madukoro di Semarang, flyover Sango di Magelang, dan flyover Ganefo di Demak.

Pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memperlancar arus lalu lintas, khususnya di kawasan yang sering mengalami kemacetan.

Selain itu, kualitas jalan provinsi juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data terakhir mencatat bahwa 91,19 persen jalan provinsi di Jawa Tengah kini berada dalam kategori mantap.

Hal ini menjadi salah satu indikator keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur jalan sebagai penunjang kegiatan ekonomi masyarakat.

Di sektor Cipta Karya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mencatat sejumlah pencapaian lain, termasuk pembangunan gedung-gedung strategis. Salah satu proyek monumental adalah pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang, yang diharapkan menjadi salah satu ikon baru provinsi.

Nana juga menekankan pentingnya pengelolaan daerah irigasi dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait swasembada pangan.

Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, Jawa Tengah memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan. Pembangunan irigasi yang memadai menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan produktivitas pertanian di daerah tersebut.

Salah satu langkah penting lainnya adalah pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di berbagai daerah. Nana menyampaikan bahwa pembangunan SPAM akan terus ditingkatkan sesuai dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah.

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang mengalami kesulitan akses air minum layak.

Dalam pidatonya, Nana juga memberikan apresiasi kepada para insan Pekerjaan Umum yang telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur Jawa Tengah.

Dengan mengusung tema “Sigap Membangun Negeri untuk Rakyat”, Nana menegaskan bahwa insan PU merupakan tulang punggung pembangunan infrastruktur yang berperan penting dalam mendukung kemajuan daerah.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada insan PU yang selama ini terus mendedikasikan diri dalam membangun infrastruktur. Dan insan PU ini merupakan penopang berbagai pembangunan infrastruktur,” ujarnya di akhir pidato.

Capaian yang disebutkan oleh Pj Gubernur Nana Sudjana ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah provinsi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah. Renovasi rumah tidak layak huni, misalnya, merupakan respons terhadap masih tingginya angka kemiskinan di daerah tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Indonesia, meskipun tren kemiskinan terus mengalami penurunan.

Di sektor infrastruktur jalan, pencapaian 91,19 persen jalan provinsi dalam kategori mantap menunjukkan hasil nyata dari investasi yang telah dilakukan pemerintah daerah.

Namun, tantangan ke depan adalah memastikan keberlanjutan perawatan jalan agar kualitas infrastruktur tetap terjaga.

Pengembangan SPAM juga menjadi langkah penting, mengingat kebutuhan air bersih yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dalam konteks ini, penggunaan APBD yang efisien akan menjadi kunci keberhasilan proyek-proyek penyediaan air minum di masa depan.

Melalui berbagai capaian di sektor PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Nana Sudjana menunjukkan komitmen untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Berbagai program yang telah diluncurkan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sekaligus menjadi fondasi kuat bagi perkembangan daerah di masa depan.

Meski demikian, keberhasilan program-program tersebut memerlukan pengawasan dan evaluasi berkelanjutan agar tujuan pembangunan dapat tercapai secara optimal.

(Sumber: kabarjawa.com)