KabarIndonesia.id — Dialog Akhir Tahun 2021 dengan tema Tantangan Literasi Menuju Era Digital 5.0 yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Duta Literasi Digital Sulsel bekerjasama dengan Kabar Grup Indonesai (KGI) Network, Rabu (22/12).
Dialog tersebut dihadiri para Pegiat Literasi dan budayawan sulsel, yakni Bachtiar Adanan Kusuma, Yudhistira Sukatanya, Duta Literasi Digital Sulsel Upi Asmaradhana, Ketua IPI Sulsel Quraisy Mathar, Penulis dan Youtuber Idwar Anwar, dan Pendongeng Madia Gadafi.
Budayawan Sulsel Yudistira Sukatanya menilai berkat semangat kreatifitas, inovatif dan kolaboratif mampu membawa DPK Sulsel bergerak yang lebih baik.
"Ini merupakan empat pilar budaya yang telah ditularkan Kadis Hasan Sijaya termasuk kepada para budayawan dan seniman di Sulsel DPK Sulsel mampu bergerak ke arah yang lebih baik serta memberi manfaat bagi masyarakat berkat kolaboratif yang dilakukan," kata Yudistira.
Selain itu Ketua IPI Sulsel Quraisy Mathar mengungkapkan, keberhasilan Kadis Hasan Sijaya merubah wajah DPK Sulsel termasuk ruang layanan yang kini menjadi ruang layanan yang nyaman dan modern berkat kolaborasi yang dilakukannya.
"Menurut saya saat ini tidak ada lagi kegiatan yang dapat kita lakukan sendiri tampa bekerjasama dan berkolaborasi dengan pihak lain," ujarnya.
Pada kesempatan itu Upi Asmaradhana juga menyampaikan Terkait dengan pengembangan Gerakan Literasi Digital, ia juga memperkenalkan simpul literasi digital dari kalangan mahasiswa.
"Simpul Duta Literasi Digital yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Sulsel ini, nantinya akan berkolaborasi dengan Duta Literasi Digital yang merupakan bagian dari DPK Sulsel dalam mengawal gerakan cakap digital di masyarakat," kata Upi.
Upi Asmaradhana mengakui di Indonesia ini, bahwa DPK Sulsel menjadi suatu role model bahkan mendahului program Kominfo, dengan mengangkat dan menetapkan Duta Literasi Digital pada bulan Maret 2021.
Pendongeng Madia S. Nura dalam pengantarnya menjelaskan bahwa kedepan DPK harus mampu menggandeng para penutur sebagai daya tarik masyarakat mau datang ke perpustakaan.
"Saya berharap ke depan DPK Sulsel dapat menggandeng para penutur dan melibatkan mereka untuk mengenalkan koleksi yang ada di perpustakaan menceritakan bagian-bagian buku sehingga orang mau datang membacanya," ungkapnya.
Sekedar diketahui dialog ini dibuka oleh Kepala DPK Sulsel Moh. Hasan Sijaya yang sebelumnya diawali dengan rangkaian acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) bidang akses informasi dan layanan perpustakaan antara Kadis DPK Sulsel dengan Rektor Universitas Sawerigading Makassar Prof. Dr. A. Melantik Rompegading, S.H, M.H.