KabarMakassar.com — Sebuah video viral di media sosial, dimana seorang Ibu memberi kopi sachet kepada bayinya, di Daerah Gowa, Sulsel.
Hal ini sontak jadi perhatian publik, bahkan sempat disinggung Presiden Jokowi saat Rakornas BKKBN, Rabu (25/01).
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin mengatakan pihaknya telah menelusuri video tersebut. Pelaku mengakui video itu dibuat hanya untuk kebutuhan konten.
“Itu adalah kasus ibu ini hanya ingin konten, dia tidak benar-benar ingin memberikan anaknya kopi sachet. Pengakuannya dia hanya ingin viral,” pungkasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap menelusuri soal masalah gizi yang dialami bayi 7 bulan tersebut, termasuk pemahaman orang tua bayi soal kebutuhan gizi.
“Untuk sementara ini, saya menyuruh petugas kami untuk mengecek imunisasinya, apakah ibunya peduli atau tidak? Kalau ibunya peduli, dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan untuk anaknya,” bebernya.
Tidak hanya itu, ia menegaskan bahwa kopi sachet tidak cocok diberikan untuk balita, sebab mengandung gula dan kafein yang tidak cocok untuk tubuh balita.
Dia menyarankan balita diberi Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Selain itu, Rosmini meminta orang tua untuk rutin mengecek dan berkonsultasi ke Posyandu terkait pemenuhan gizi balita.
Kata dia, Dinkes Sulsel bersama Dinkes kabupaten/kota dan puskesmas mengajak orang tua memperhatikan kondisi gizi anak untuk mencegah gizi buruk dan stunting.
“Panduan untuk pemberian makanan bayi setelah umur 6 bulan itu jelas di buku KIA (Kartu Ibu dan Anak). Kedua mengenai edukasi terkait ini, ini sudah lengkap di Posyandu, mulai umur 0 bulan-5 tahun itu wajib menimbang di posyandu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel Mirna Harun mengungkapkan Tim UPT PPA sudah melakukan koordinasi dengan DP3A Gowa.
“Telah mengunjungi keluarga tersebut, dan menjadi perhatian untuk pendampingan,” ungkapnya.