News  

Festival Aksara Lontaraq II Kembali Digelar, Ini Tanggal Pelaksanaannya

KabarIndonesia.ID

Setelah sukses dalam pelaksanaan Festival Aksara Lontaraq, tahun lalu, Panitia Festival Aksara Lontaraq bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel kembali akan menggelar Festival Aksara Lontaraq ke-2 atau FALAQ 2021. 

Festival kebudayaan ini,  rencananya akan digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Jalan Sultan Alauddin, Makassar pada tanggal 24-27 Agustus 2021 mendatang.

Kepastian pelaksanaan Festival ini sendiri, dilakukan dalam rapat pemantapan yang dilaksanakan di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Selasa, (10/8).

"Festival Aksara Lontaraq ke II kali ini akan mengangkat tema memasyarakatkan Lontaraq di kalangan milenial. Tahun ini, ada sejumlah kegiatan baru yang diharapkan dapat meningkatkan animo masyarakat terhadap aksara budaya lontaraq," kata Upi Asmaradhana penggagas FALAQ.

Tahun ini ada sejumlah kegiatan yang akan mewarnai kegiatan tahunan Sulsel ini. Yaitu Lomba Mewarnai Aksara Lontaraq untuk anak-anak usia dini, Lomba Lagu Daerah, Pameran Naskah Kuno Lontaraq, Pembacaan Puisi Berbahasa Daerah, Dan Seminar Ranperda Aksara Lontaraq, serta Pemilihan Putri Duta Lontaraq, dan Peluncuran Buku Bungai Rampai Festival Akasara Lontaraq.

Pihak panitia juga menyebutkan, Karena saat ini  masih dalam situasi pandemi covid-19, kegiatan FALAQ 2021 dilaksanakan secara Hybrid, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Beberapa rangkaian kegiatan  dilaksanakan secara daring dan luring dengan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan secara luring terbatas.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel, Mohammad Hasan Sijaya  mengatakan sangat mengapresiasi langkah yang diberikan oleh Gubernur Prov. Sulsel, para seniman dan pemerhati budayawan, dan literasi yang telah terlibat pada Festival tahun lalu sehingga acara ini dapat berkelanjutan. 

"Tahun ini tentu kesiapan kita sama dengan tahun lalu, akan tetapi perlu lebih baik karena pada penghujung acara nanti kita lebih fokus pada terbitnya Peraturan daerah," ujarnya. 

Menurutnya dengan adanya perda yang mengatur, tentu akan menjadi pegangan bagi semua kalangan untuk memasyarakatkan Aksara Lontaraq kita. 

"Perda ini nanti akan menjadi acuan kita, dan jadi pegangan dalam rangka memberikan penekanan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama kalangan pemerintahan sendiri untuk menjadikan simbol-simbol lontaraq dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan malah bahasa asing yang dibesar-besarkan," terangnya.

Untuk itu dikatakan, pada Falaq tahun ini sasarannya adalah kaum Milenial sebagai generasi penerus yang tidak boleh buta akan aksara Lontaraq. 

"Kita akan sasar kaum Milenial, karena kita ini mau mensosialisaskan dan memberi pemahaman pada masyarakat sejak usia dini. Jadi ketika kita sudah tak ada lagi anak cucu kita nanti ada yang bisa meneruskan. Ini harus jadi kekhawatiran kita bersama," Pungkasnya. 

Kurator FALAQ 2021, Yudisthira Sukatanya mengatakan, FALAQ 2021, diharapkan akan menjadi bagian gerakan kebudayaan, dalam menjaga tradisi aksara Lontaraq.

"Kita punya kewajiban moral menjaga warisan leluhur kita. Di tengah pandemi upaya ini sebuah langkah yang patut diapresiasi," kata Yudistira Sukatanya.

Tahun lalu, FALAQ 2020, berlangsung meriah. Diikuti sedikitnya 1.875 peserta dari 11 negara di antaranya: Belanda, Inggris, Selandai Baru, Australia, Amerika Serikat, Malasyia, Singapura, Brunai Darussalam, Iran, Afrika Selatan dan Indonesia. 

Festival Aksara Lontaraq sendiri digelar, sebagai upaya menjaga warisan budaya leluhur masyarakat Sulawesi Selatan. Tidak banyak bangsa-bangsa di dunia yang memiliki Aksara. Masyarakat yang memiliki aksara dianggap sebagai sebuah masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi. FALAQ juga sebagai jawaban atas prediksi sejumlah peneliti yang menilai aksara lontaraq akan punah jika tidak dilestarikan.