Fungsionalisasi Jalan Tol Akses IKN Targetkan Mei 2025

Jalan Tol Balikpapan IKN di Fungsionalkan Saat Perayaan HUT RI (IKN POS)

KabarIndonesia.id — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, tiga seksi dari Jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara (IKN) akan difungsionalkan tanpa dikenakan tarif.

Hal ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan infrastruktur yang dapat memperlancar mobilitas antarwilayah, khususnya antara Balikpapan dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di IKN yang berada di Penajam Paser Utara.

Menurut Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Wilan Oktavian, rencana fungsionalisasi jalan tol ini mencakup Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.

Wilan Oktavian menjelaskan bahwa rencananya, ketiga seksi tersebut akan mulai beroperasi secara fungsional pada Mei 2025. Namun, ia menegaskan bahwa meskipun sudah beroperasi, jalan tol ini belum akan dikenakan tarif.

“Fungsional artinya jalan tol ini sudah bisa digunakan, tetapi belum ada tarif yang dikenakan karena kami masih dalam tahap pembahasan mengenai ketentuan tarifnya,” kata Wilan dalam keterangan persnya pada Senin, (25/11). Ia juga mengungkapkan bahwa pengelolaan tarif tol ini masih dalam pembahasan lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait, yang akan menentukan mekanisme pengenaan tarif ke depannya.

Pembangunan jalan tol ini merupakan bagian dari proyek besar untuk menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Penajam Paser Utara.

Infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat mobilitas antarwilayah, yang menjadi penting seiring dengan adanya pembangunan IKN.

Keberadaan Jalan Tol Akses IKN diproyeksikan untuk mempermudah konektivitas antar daerah dan menjadi katalisator bagi pengembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan tersebut.

Salah satu keuntungan utama yang diharapkan dari jalan tol ini adalah pengurangan waktu tempuh yang signifikan. Sebelumnya, perjalanan antara Balikpapan dan KIPP IKN melalui Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) serta jalur Lintas Sepaku membutuhkan waktu sekitar 2 jam 15 menit dengan jarak tempuh sekitar 95 km.

Namun, dengan adanya Jalan Tol Akses IKN, waktu perjalanan akan dipangkas menjadi hanya sekitar 45 menit dengan jarak yang lebih pendek, yakni 57 km. Hal ini tentu menjadi langkah besar dalam meningkatkan efisiensi transportasi dan mendukung pengembangan kawasan IKN.

Jalan tol ini juga melintasi Jembatan Pulau Balang, yang merupakan salah satu infrastruktur vital yang akan memperlancar konektivitas antarwilayah. Jembatan ini menjadi salah satu elemen penting dalam memperkuat jaringan transportasi di kawasan IKN dan sekitarnya.

Keberadaan jalan tol ini akan sangat membantu dalam mempercepat mobilitas bagi masyarakat, barang, dan jasa antara Balikpapan dan kawasan IKN, yang nantinya akan menjadi pusat pemerintahan dan bisnis di Indonesia.

Saat ini, pembangunan tiga seksi jalan tol tersebut sudah dalam tahap pengerjaan. Pembangunan tersebut mencakup Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau (13,4 km), Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung (7,3 km), dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang (6,7 km).

Dengan difungsionalkannya ketiga seksi tersebut pada tahun 2025, diharapkan jalan tol ini dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan konektivitas dan mendukung pembangunan IKN.

Pemerintah menilai bahwa pembangunan jalan tol ini merupakan langkah penting untuk mempercepat integrasi wilayah, terutama dalam mendukung pengembangan sektor ekonomi dan memperlancar akses bagi penduduk setempat maupun calon penghuni IKN.

Selain itu, kehadiran infrastruktur ini juga diharapkan dapat membuka peluang investasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar Balikpapan dan kawasan IKN.

Dengan adanya Jalan Tol Akses IKN, pembangunan infrastruktur yang mendukung proyek besar IKN semakin terlihat nyata. Jalan tol ini merupakan bagian dari rangkaian pembangunan yang lebih luas untuk menciptakan Ibu Kota Negara yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

Diharapkan, dengan terus berlanjutnya pembangunan ini, IKN dapat menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang dapat berkontribusi besar terhadap kemajuan Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan Timur.

(Sumber: kabarkalimantan.id)