KabarIndonesia.id — Covid-19 menebar teror beberapa tahun silam, mengguncang seluruh dunia dengan dampak yang sangat besar, baik dari segi kesehatan, ekonomi, hingga sosial. Pandemi global ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok, pada 31 Desember 2019, dan sejak itu telah menyebar ke hampir seluruh belahan dunia. Belum lama ini, China kembali heboh dengan adanya virus baru yang terdeteksi. Virus tersebut diberi nama Human Metapneumovirus (HMPV), dan kini wabah ini mulai menyebar dengan sangat cepat, terutama di wilayah China bagian utara.
Lantas, apa itu HMPV? Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang menyebabkan penderita mengalami gejala flu biasa. Meskipun sering dianggap sebagai infeksi saluran pernapasan atas yang ringan, HMPV dapat berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, seperti pneumonia. Selain itu, HMPV juga dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Gejala yang ditimbulkan oleh HMPV bervariasi, tetapi sebagian besar kasusnya bersifat ringan.
HMPV cenderung lebih sering muncul pada musim dingin dan awal musim semi, di mana kondisi cuaca yang lebih dingin membuat sistem kekebalan tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Banyak orang yang tertular HMPV, terutama pada usia dini. Sebagian besar anak-anak yang terinfeksi HMPV biasanya mengalami gejala yang tidak terlalu parah, tetapi infeksi ini bisa berisiko tinggi pada anak kecil, orang dewasa yang lebih tua (di atas 65 tahun), serta mereka yang memiliki masalah pernapasan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Peneliti memprediksi bahwa sekitar 10% hingga 12% dari seluruh penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV. Meskipun sebagian besar kasusnya ringan, beberapa kasus bisa berkembang menjadi lebih serius, terutama pada individu yang sudah memiliki masalah kesehatan lainnya. Dalam beberapa kasus, HMPV dapat menyebabkan komplikasi yang lebih berat, termasuk pneumonia dan gangguan pernapasan yang membutuhkan perawatan medis.
HMPV menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pernapasan lainnya, yaitu melalui kontak langsung dengan penderita atau dengan menyentuh benda yang telah terkontaminasi oleh virus. Misalnya, virus ini dapat menyebar melalui batuk, bersin, atau berjabat tangan dengan orang yang terinfeksi. Proses penularan ini mirip dengan cara penularan virus pernapasan lain seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus), campak, atau gondongan, yang semuanya dapat menyebar melalui udara atau permukaan yang terkontaminasi.
Secara biologis, HMPV adalah virus yang tergolong dalam keluarga virus yang sangat kecil. Virus ini bekerja dengan menggunakan sel tubuh manusia untuk menggandakan dirinya, sehingga menyebabkan infeksi. HMPV termasuk dalam kelompok virus yang dapat mempengaruhi saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai gejala pernapasan yang mengganggu. Virus ini menjadi perhatian karena kemampuannya untuk menyebar dengan cepat dan menyebabkan penyakit pada kelompok rentan, seperti anak-anak dan orang lanjut usia.
Gejala yang ditimbulkan oleh HMPV cukup mirip dengan gejala flu biasa. Beberapa gejala yang umum dijumpai pada penderita infeksi HMPV meliputi batuk, demam, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas (dispnea). Ruam juga dapat muncul pada beberapa kasus, meskipun ini tidak selalu terjadi pada setiap individu yang terinfeksi. Sesak napas, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan penyakit pernapasan sebelumnya, bisa menjadi tanda infeksi yang lebih serius, yang memerlukan perhatian medis segera.
Untuk mencegah penularan HMPV, sangat penting untuk menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin dan menghindari kontak dekat dengan penderita yang sedang batuk atau bersin. Menghindari kerumunan pada musim dingin atau musim semi juga dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi. Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan pernapasan dan meningkatkan kekebalan tubuh sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi wabah penyakit yang cepat menyebar seperti HMPV.
Dalam beberapa bulan terakhir, perhatian terhadap HMPV semakin meningkat, mengingat bagaimana virus ini dapat menyerang berbagai kelompok usia dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Meskipun belum ada vaksin khusus untuk melawan HMPV, langkah-langkah pencegahan yang tepat dan pemahaman tentang gejala-gejala yang ditimbulkan sangat penting untuk memitigasi dampak dari infeksi ini. Sebagai tambahan, penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan, terutama pada anak-anak, orang tua, atau individu yang memiliki kondisi medis tertentu.
(Sumber: KabarKalimantan.id)