Gempa Talaud, BNPB Sebut Ada Sejumlah Desa Terdampak
KabarIndonesia.id — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah kerusakan akibat gempa berkekuaran 7,1 Skalarichter (SR) yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis (21/1).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menginformasikan, kerusakan yang teridentifikasi Di Desa Bantik, Kecamatan Beo berupa dinding belakang rumah roboh.
"Kemudian, dua kerusakan lain berada Di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara pada kategori rusak ringan" kata Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (22/1)yang di kutip suara.com.
Raditya Jati menyampaikan bahwa BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud belum mrnginformasikan adanya korban jiwa maupun korban luka, Mereka masih terus melakukan pengawasan.
"Saat ini BPBD setempat terus menghimpun informasi dari Desa – Desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG menganalisis gempa dengan kekuatan 7,1 SR yang mengguncang Sulawesi Utara pada Kamis (21/1) yang disebabkan aktivitas Di lempeng Filipina, namun tidak berpotensi Tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyampaikan bahwa berdasarkan pengawasan Lokasi Episenter dan kedalaman Hiposentrumnya, Gempa merupakan jenis Gempa menengah.
"Gempa akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa Gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (21/1) yang di kutip suara.com.
Gempa berlokasi 134 KM arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dengan titik koordinat 4.98 Lintang Utara, 127.38 Bujur Timur, pada kedalaman 154 km.
Masyarakat di himbau tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak. Masyarakat juga dapat mengakses aplikasi InaRISK melalui Smartphone Jika ingin mengetahui risiko bahaya di sekitar atau, memantau portal BMKG untuk mengetahui berbagai informasi gempa terkini dan potensi cuaca untuk menghindari Hoax atau informasi tidak benar yang seringkali meresahkan masyarakat.