Gubernur Kaltim Tinjau Makan Siang Bergizi di SLB Balikpapan

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mencontohkan kepada dua siswi SLBN Balikpapan untuk terlebih dahulu membaca doa sebelum menikmati santapan menu makan bergizi gratis. DOC: (ANTARA)

KabarIndonesia.id — Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik melakukan kunjungan untuk meninjau pelaksanaan program makan siang bergizi gratis di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Balikpapan, Pada Hari Rabu, (11/12/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Presiden Republik Indonesia yang bertujuan untuk memastikan kesejahteraan gizi bagi para pelajar, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki kebutuhan khusus seperti SLB.

Saat berada di SLBN Balikpapan, Akmal Malik menyampaikan kepada para murid bahwa program makan siang bergizi gratis ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini dari program Bapak Presiden, jadi jangan lupa ucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Akmal kepada para murid, yang kemudian langsung dijawab serempak dengan ucapan terimakasih kepada Presiden RI oleh seluruh murid yang hadir.

Hal ini menunjukkan rasa syukur para siswa dan juga menunjukkan apresiasi terhadap perhatian pemerintah pusat terhadap kesejahteraan gizi anak-anak Indonesia, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Akmal Malik tidak hanya melakukan peninjauan terhadap program makan siang bergizi, tetapi juga berdiskusi langsung dengan sejumlah pelajar di SLBN Kota Balikpapan.

Setelah itu, ia melanjutkan kegiatannya dengan menyambangi berbagai kelas di sekolah tersebut, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kebutuhan dan efektivitas program tersebut di lapangan.

Dalam keterangannya, Akmal menegaskan bahwa secara keseluruhan, Kaltim siap mendukung dan menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto yang berkaitan dengan pemberian makan siang bergizi gratis untuk anak-anak sekolah. Ia menjelaskan bahwa program ini masih dalam tahap percobaan atau uji coba.

Sebelumnya, program serupa sudah dilaksanakan di Kota Samarinda, yang juga merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa seluruh wilayah di Kalimantan Timur dapat mengimplementasikan kebijakan ini dengan baik.

“Percontohan ini untuk melihat bagaimana pelaksanaan proses kedepannya bila program makan siang bergizi gratis ini berjalan di Kaltim,” ujar Akmal.

Hal ini dimaksudkan agar pemerintah daerah bisa lebih memahami dan mengidentifikasi berbagai tantangan serta solusi yang dibutuhkan agar program ini dapat diterapkan secara efektif di seluruh wilayah Kaltim.

Selain itu, Akmal juga menjelaskan mengenai alokasi anggaran yang berasal dari pusat, yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang harus tetap disesuaikan dengan kondisi daerah.

Ia menyebutkan bahwa harga kebutuhan pangan di Pulau Kalimantan, khususnya di Kaltim, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Terlebih lagi, Kota Balikpapan bukanlah kota penghasil pangan, sehingga biaya yang diperlukan untuk menyukseskan program ini sedikit lebih mahal.

“Bila ikut pusat itu hanya Rp 10 ribu, dan pada percobaan ini kami coba gunakan yang satu porsi Rp 17 ribu,” jelas Akmal. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran yang dialokasikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan agar kualitas dan kuantitas gizi yang diberikan tetap terjaga dengan baik.

Akmal juga mengungkapkan bahwa pemenuhan gizi bagi siswa sangat penting, sehingga pihaknya melibatkan tenaga ahli gizi dalam merumuskan kebijakan terkait program ini.

“Nanti kami juga merumuskan dengan mereka, apakah dengan nilai Rp 10 ribu ini bisa mencukupi gizi atau memang harus ditambahkan seperti pada percontohan hari ini,” kata Akmal.

Dalam hal ini, pihaknya ingin memastikan bahwa angka kecukupan gizi tidak terabaikan, dan anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Lebih lanjut, Akmal menjelaskan bahwa uji coba program makan siang bergizi ini masih akan didiskusikan lebih lanjut, terutama mengenai apakah alokasi anggaran dari APBN perlu dikombinasikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program ini.

“Yang terpenting itu jangan sampai kadar gizi dari makan bergizi gratis ini kurang, maka kami sedang diskusikan apakah akan ditambahkan dengan APBD, dan hasil percontohan ini juga akan kami bicarakan di pusat,” ungkap Akmal.

Akmal optimis bahwa dengan evaluasi yang cermat, pada tahun 2025, program makan siang bergizi gratis di Kaltim akan siap dijalankan secara menyeluruh di seluruh daerah.

Ia berharap agar program ini dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak sekolah, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan mental, agar dapat tumbuh dengan baik secara fisik dan intelektual.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah SLBN Balikpapan, Solikatun Nafiah, menyampaikan rasa antusiasnya terhadap program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Nafiah, sebelumnya para murid SLBN Balikpapan biasa membawa bekal dari rumah, namun dengan adanya program ini, mereka mendapatkan makan siang yang lebih terjamin kualitas gizi dan keberimbangannya.

Nafiah menilai bahwa menu makan siang yang disediakan dalam uji coba ini sudah cukup ideal, namun ada beberapa hal yang perlu disesuaikan, terutama dalam hal pemilihan bahan makanan dan minuman.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jenis susu yang diberikan kepada murid, di mana dia mengusulkan agar susu kedelai lebih disesuaikan untuk anak-anak SLB yang lebih aktif, dibandingkan susu UHT yang biasa diberikan. “Jadi sebaiknya untuk di SLB ini diberikan susu kedelai,” kata Nafiah.

Dengan adanya perhatian khusus terhadap kebutuhan gizi para siswa di SLBN Balikpapan, diharapkan program makan siang bergizi ini dapat terus berlanjut dan disempurnakan agar memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan fisik dan intelektual para pelajar di seluruh Kalimantan Timur.

(Sumber: kabarkalimantan.id)