News  

Hutan Mangrove Tongke-Tongke, Destinasi Wisata yang Lagi Hits di Sinjai

KabarIndonesia.ID

KabarMakassar.com– Destinasi wisata ke pesisir pantai sambil menikmati sejuknya hutan mangrove, belakangan lagi hits banget di kalangan wisatawan. Sebab, biasanya di hutan mangrove, selain cuma menikmati suasana alam yang alami, Anda juga bisa ikut konservasi lingkungan dengan menanam bibit mangrove.

Nah, di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, ada lokasi wisata hutan mangrove yang lagi ramai sekali dikunjungi warga pada akhir pekan, yakni, hutan Mangrove Tongke-tongke.

Hutan Mangrove Tongke-Tongke saat ini sedang digandrungi dan hits untuk para traveler dan wisatawan, sebab, salah satu recommended pilihan untuk berlibur sembari dengan melihat gugusan Pulau Sembilan yang menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Sinjai.

Objek wisata hutan mangrove atau bakau Tongke-Tongke yang terletak di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Bagi para pelancong tidak akan mengalami kesulitan mengakses lokasi destinasi tersebut karena perjalanan hanya ditempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Sinjai.

Memasuki area wisata Bakau ini anda bakal di suguhkan berbagai sudut untuk berfoto baik selfie maupun swafoto. Wisatawan juga akan merasakan kesejukan dan sesekali angin sepoi serta pemandangan ke arah pulau Sembilan.

Objek wisata hutan mangrove tongke-tongke yang terletak di Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipadati pengunjung di akhir pekan. (29/12/2019).

Destinasi yang berjarak sekitar 7 KM dari pusat kota Sinjai itu, dari pantauan KabarMakassar.com, saat ini, jelang liburan akhir tahun pengunjung di objek wisata tersebut mengalami kepadatan pengunjung, tampak kendaraan antri untuk masuk ke kawasan wisata tersebut. Tak hanya wisatawan lokal yang berasal dari Sinjai semata, akan tetapi banyak pula dari daerah lainnya.

Fitrawati, salah satu pengujung hutan mangrove mengatakan tempat ini sangat asyik untuk mengisi hari libur untuk melepas penak.

"Objek wisatanya keren untuk spot foto dengan latar hutan bakau sangat cocok untuk mengisi hari libur kita," tuturnya.

Staf Badan Pendapantan Daerah (Bapeda) Sinjai itu menjelaskan, lokasi objek wisata Tongke-tongke sangat dekat dengan berbagai objek wisata lainnya di Kecamatan Sinjai Utara dan Sinjai Timur, dan ketika memasuki di kawasan Tongke-tongke,  kata Fitrawati, melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu ulin. Kayu ini terpasang rapi dan apik.

"Ketika masuk di kawasan Tongke-tongke, ia melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu ulin. Kayu ini terpasang rapi dan apik. Kayu ini dipasang layaknya jembatan dan membelah hutan mangrove," ungkapnya.

Dipilihnya objek wisata tersebut karena dapat mengitari hutan bakau yang luasnya sekitar 173,5 hektare, melewati jalan yang terbuat dari kayu.

Kayu ini dipasang layaknya jembatan dan menyerupai hutan mangrove. Di kawasan tracking mangrove memutar, pengunjung juga bisa mengamati keindahan fauna seperti serangga, ular pohon, kelelawar, burung bangau, burung belibis.

“Kalau fauna laut kita bisa menikmati tiram, ikan, kepiting bakau, dan udang,” ujarnya

Dia menjelaskan, “jika berkunjung ke lokasi ini kita bisa berkeliling di tengah barisan hutan mangrove, pengunjung dapat menyewa jasa speed boat. kita dapat berkeliling lebih jauh menikmati pemandangan sambil menambah pengetahuan tentang mangrove,” terang Fitrawati.

Senada dengan Husna, yang mengaku bahwa dirinya telah berkunjung dua kali di wisata tersebut.

“Sudah ada perubahan di kawasan Tongke-tongke ini semakin berbenah dan nyaman keliatannya memang cocok untuk liburan apalagi akhir tahun ini,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wisata Tongke-Tongke sedang berbenah menyongsong tahun 2020. Dengan penambahan jembatan, menara pengawas, pengecetan warna-warni, gazebo dan tulisan Tongke-Tongke di berbagai sudut.

Diketahui, Hutan Bakau tersebut kini menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupatan Sinjai dan Wisata Bakau atau Mangrove Tongke-tongke selain sebagai tempat rekreasi juga berfungsi menahan abrasi pantai, sumber penghasilan nelayan melalui pembibitan Mangrove.

Nah, untuk anda yang ingin berkunjung ke lokasi tersebut, Anda tak usah merogok goceh dalam-dalam Pengunjung hanya perlu membayar parkir kendaraannya sebesar Rp2.000 untuk kendaraan roda dua, sementara roda empat Rp5.000.