KabarIndonesia.id — Pemerintah Indonesia melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mempersiapkan sistem transportasi awal untuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan dua moda utama, yaitu shuttle bus dan sepeda. Langkah ini menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan mobilitas penghuni serta pekerja di kawasan baru ini, sembari menunggu transisi ke kendaraan listrik yang diharapkan menjadi moda transportasi utama di masa depan. Sistem transportasi awal ini diharapkan mampu mencerminkan visi pembangunan IKN sebagai kota modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Danis Hidayat Sumadilaga, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN sekaligus Ketua Satgas Pembangunan IKN, menyatakan bahwa tahap awal penyediaan transportasi di kawasan ini difokuskan pada moda yang mudah dioperasikan dan ramah lingkungan. “Tahap awal untuk transportasi adalah shuttle bus dan sepeda,” ujarnya kepada IKNPOS.ID, Kamis, (21/11).
Shuttle bus direncanakan berfungsi sebagai moda transportasi utama yang menghubungkan berbagai titik strategis di IKN, seperti kawasan perumahan, perkantoran, dan pusat layanan masyarakat. Moda ini diharapkan mampu memberikan solusi mobilitas yang cepat, efisien, dan nyaman bagi semua pengguna. Sebagai langkah awal, shuttle bus akan menggunakan armada berbasis energi bersih, dengan rencana untuk bertransisi ke kendaraan listrik di masa depan.
Selain shuttle bus, sepeda juga menjadi moda transportasi yang disediakan untuk mendukung kebutuhan mobilitas warga dan pekerja. Sepeda dianggap sebagai pilihan transportasi ramah lingkungan yang dapat mendukung gaya hidup sehat serta menciptakan suasana kota yang hijau dan bebas polusi. Untuk mendukung penggunaan sepeda, OIKN berencana membangun infrastruktur pendukung, seperti jalur sepeda yang aman, tempat parkir sepeda di lokasi strategis, dan layanan penyewaan sepeda bagi masyarakat.
Moda sepeda diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor dan mempercepat transisi menuju konsep kota yang lebih ramah lingkungan. Dengan adanya sistem ini, IKN diharapkan mampu menjadi percontohan kota modern yang mengedepankan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
Namun, pemerintah tidak hanya berhenti pada penyediaan shuttle bus dan sepeda. Rencana jangka panjangnya tetap mengarah pada penerapan kendaraan listrik sebagai moda transportasi utama di IKN. Dengan menggunakan energi terbarukan, kendaraan listrik diharapkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060.
Dalam perkembangan lain, Otorita IKN sebelumnya juga melakukan uji coba Autonomous Rail Transit (ART), sebuah sistem transportasi kereta tanpa rel yang diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang. Uji coba ini dilakukan di kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN mulai 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024. Namun, uji coba tersebut harus dihentikan karena ditemukan sejumlah kendala teknis pada teknologi yang digunakan.
Direktur Ekosistem Digital Otorita IKN, Tonny Agus Setiono, menjelaskan bahwa teknologi otonom pada ART masih dalam tahap pengembangan dan belum memenuhi standar operasional yang diinginkan. “Teknologi otonom yang digunakan pada ART ini masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk digunakan secara optimal,” kata Tonny dalam wawancaranya dengan CNBC Indonesia.
Otorita IKN sebenarnya sempat mempertimbangkan uji coba model ART lain yang telah terbukti sukses digunakan di beberapa kota di China, Malaysia, Abu Dhabi, dan Turki. Namun, karena kebijakan dari pusat CRRC, model Sifang yang masih dalam tahap penyempurnaan teknis diprioritaskan untuk diuji coba di IKN. Hal ini menunjukkan komitmen OIKN untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan di IKN benar-benar siap dan dapat dioperasikan dengan aman dan efisien.
Rencana jangka panjang pemerintah tetap berfokus pada pengembangan transportasi ramah lingkungan di IKN. Selain shuttle bus dan sepeda, pemerintah juga berencana mengintegrasikan kendaraan listrik ke dalam sistem transportasi umum di kawasan ini. Pembangunan stasiun pengisian daya listrik, pengembangan jalur khusus kendaraan listrik, dan penerapan teknologi pintar untuk manajemen transportasi menjadi bagian dari rencana besar ini.
Sistem transportasi yang dirancang tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas sehari-hari, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang nyaman, efisien, dan berkelanjutan. Pemerintah berharap langkah ini dapat menjadikan IKN sebagai model kota masa depan yang lebih hijau, modern, dan inklusif.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan raya yang ramah pejalan kaki dan jalur hijau yang terintegrasi. Dengan adanya infrastruktur ini, masyarakat di IKN diharapkan dapat menikmati pengalaman hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
(Sumber: kabarkalimantan.id)