KabarIndonesia.id–Libur panjang cuti bersama 28 Oktober-1 November memicu kekhawatiran akan kenaikan kasus baru COVID-19. Hanya saja yang terjadi pada periode tersebut yakni jumlah testing COVID-19 menurun tajam.
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting Suka, SpP mengatakan alasan turunnya jumlah testing di libur panjang karena adanya keterlambatan pelaporan.
Selain itu, Alexander menyebut keterbatasan jumlah personel di laboratorium untuk pencatatan dan pelaporan, bukan karena tidak dilakukan pemeriksaan pada hari itu.
"Memang perlu penambahan SDM reporting dan recording. Lab tidak hanya soal alat dan SDM pemeriksa, tapi juga menyangkut data manager yang sangat pentng untuk melakukan pencatatan dan pelaporan," katanya.
Untuk diketahui, target pemeriksaan spesimen oleh Presiden Joko Widodo adalah 30 ribu sampel per hari. Di periode libur panjang cuti bersama, di beberapa hari terlihat pemeriksaan spesimen menurun tajam.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, berikut riyawat pemeriksaan spesimen saat libur panjang.
- 28 Oktober: 40.572 spesimen, 4.029 kasus baru
- 29 Oktober: 34.317 spesimen, 3.565 kasus baru
- 30 Oktober: 24.854 spesimen, 2.897 kasus baru
- 31 Oktober: 29.001 spesimen, 3.143 kasus baru
- 1 November: 23.208 spesimen, 2.696 kasus baru