Japfa Dukung Ketahanan Pangan dengan Sistem Pangan Berkelanjutan

Penyelenggaraan Japfa for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security di Jakarta, baru-baru ini. Foto: Romaida/jpnn.com

KabarIndonesia.id — Memperkuat ekosistem pangan nasional menjadi kunci utama untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang di Indonesia.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berkomitmen untuk mendukung pengembangan sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif.

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di sektor peternakan dan pangan, Japfa telah lama berperan penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia dan kawasan.

Direktur Utama Japfa, Renaldo Santosa, menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga mencakup upaya untuk membangun ekosistem pangan yang menjamin akses terhadap makanan yang aman, bergizi, dan terjangkau bagi setiap warga negara Indonesia.

“Ketahanan pangan bukan hanya mengenai produk pangan yang cukup, tetapi juga tentang menciptakan sebuah ekosistem nasional yang tangguh, memastikan akses pangan yang aman, terjangkau, dan bergizi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ini adalah momen krusial bagi kita semua untuk berkolaborasi, saling mendukung, dan mewujudkan visi besar ini,” ujar Renaldo dalam siaran pers yang dikeluarkan, Pada Hari Sabtu (07/12/2024).

Renaldo menambahkan bahwa untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, diperlukan kebijakan yang jelas dan terarah, peningkatan kualitas dan keamanan pangan, serta pemanfaatan potensi Ekonomi Biru yang selama ini belum sepenuhnya digali.

Menurut Renaldo, pemprioritaskan kesehatan dan gizi generasi muda juga sangat penting, karena mereka adalah fondasi dari masa depan bangsa.

Dalam konteks ini, dia menyatakan bahwa kerjasama antara sektor publik dan swasta sangat diperlukan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Dengan kebijakan yang tepat, kita dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Sementara itu, Gabriella Santosa, Head of Business Development Japfa, juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan gizi buruk, yang menjadi tantangan besar dalam pencapaian ketahanan pangan Indonesia.

Gabriella menekankan bahwa memprioritaskan gizi anak adalah langkah yang bukan hanya sebagai tanggung jawab moral, tetapi juga sebagai investasi ekonomi yang cerdas.

“Setiap rupiah yang diinvestasikan untuk makanan bergizi dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan produktivitas masa depan generasi muda kita.

Itulah sebabnya sektor publik dan swasta harus memprioritaskan gizi sebagai bagian dari pembangunan ekonomi yang lebih besar,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah gizi dan mendukung program ketahanan pangan, Japfa baru-baru ini bekerja sama dengan Pusat Kajian Kesehatan dan Gizi Universitas Indonesia untuk menilai kecukupan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.

Dalam proyek ini, lebih dari 1.000 anak menerima makanan bergizi yang disediakan melalui tiga model distribusi, yaitu Ready to Cook, Ready to Eat, dan Swakelola. Gabriella menjelaskan bahwa studi yang dilakukan mencakup analisis mendalam mengenai proses produksi, pemenuhan gizi, efektivitas distribusi, dan biaya yang terkait.

“Kami berharap hasil dari studi ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk pengurangan stunting di Indonesia di masa depan. Japfa berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif semacam ini dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta,” ungkap Gabriella.

Lebih lanjut, Gabriella juga menekankan komitmen Japfa terhadap kualitas dan keselamatan pangan di seluruh rantai produksi.

Sebagai perusahaan yang mengintegrasikan produksi pakan, pembibitan, pertanian, dan pengolahan, Japfa memastikan adanya pelacakan dan kontrol penuh di setiap tahap produksi, mulai dari pakan hingga produk akhir yang sampai ke konsumen.

Dengan sistem ini, perusahaan dapat memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

“Kami selalu berpegang pada standar sertifikasi yang ketat, seperti NKV, ISO 22000, dan HACCP, yang memastikan bahwa produk-produk protein hewani yang kami hasilkan memenuhi standar internasional untuk kualitas dan keamanan pangan,” ujar Gabriella.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan keberlanjutan, Japfa berfokus pada integrasi sistem pertanian yang ramah lingkungan dan mengutamakan keberlanjutan dalam setiap proses produksi.

Ke depan, perusahaan juga berencana untuk lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi pangan bergizi, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi di Indonesia.

Dengan komitmen terhadap kualitas dan keberlanjutan, Japfa bertekad untuk menjadi pelopor dalam sistem pangan yang lebih baik, berkelanjutan, dan inklusif untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera.

(Sumber: rujukandesa.com)