News  

Jokowi, Luhut dan SYL Tertawa Nikmati Suasana Panen di Maros

KabarIndonesia.ID

KabarIndonesia.id —  Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tampak tertawa lepas menghadiri panen raya padi di Kabupaten Maros, Kamis, (30/03) pagi. 

Dalam foto-foto yang beredar, terlihat Jokowi, Luhut dan SYL terlihat  menikmati suasana yang menunjukkan ketiganya terlihat bahagia. 

“Kita senang para peminpin bangsa tertawa bahagia di Maros. Rakyat senang pemimpinnya datang kesini dengan suasana ceria,” kata Hidayat warga Maros yang menyaksikan dari jauh kepada KabarMakassar members Kabar Grup Indonesia Network di Maros. 

Selain ketiga petinggi negara tersebut, tampak terlihat menikmati suasana Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Maros Chaidir Syam.

Presiden Joko Widodo, berharap hasil panen di Sulawesi Selatan dapat melebihi target sehingga bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan. 

“Sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai juga panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus itu bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan,” ucap Presiden dalam keterangannya usai peninjauan. 

Presiden Jokowi menilai hasil panen di Kabupaten Maros tergolong bagus. Meskipun sebelumnya sejumlah lahan terendam banjir, tapi padi yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 5,5 ton per hektare. 

“Ini kenapa 5,5 ton per hektare karena terkena banjir dua kali, terendam dua kali sehingga agak menurunkan produksinya, tetapi 5,5 (ton) juga sudah hasil yang baik,” jelasnya. 

Kepala Negara pun berharap jumlah padi yang dihasilkan di Sulawesi Selatan setidaknya dapat melebihi target yang ditetapkan agar dapat didistribusikan ke daerah lainnya. 

“Ya kalau bisa di atas dua juta (ton) baik, ini kan belum panen, nanti kalau sudah panen semua baru bisa ketahuan,” tandasnya. 

Lebih lanjut, terkait harga beras, Presiden menilai jika jumlah pasokan beras tinggi, nantinya secara otomatis harga beras akan turun. 

“Ya kita harapkan itu mulai panen, panen, panen, kemudian masuk ke rice mill, kemudian keluar sebagai beras, segera masuk ke pasar. Artinya, kalau suplainya banyak, suplainya melimpah itu sudah otomatis teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang berarti otomatis harga naik,” jelas Presiden. 

Kunjungan Presiden dan ibu Negara di Sulawesi Selatan, berlangsung selama dua, mendapat respon positif dari masyarakat. Selain menampilkan suasana yang baik, blusukan Presiden ke pasar-pasar tradisional disambut antusias warga.