KabarIndonesia.id — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) berkomitmen memperkuat perlindungan anak di ruang digital maupun di dunia nyata. Kesepakatan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Haid dan Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
“Anak-anak kita berhak atas ruang aman, baik online maupun offline. Ini tentang membangun generasi masa depan yang kreatif, tangguh, dan aman,” ujar Meutya dalam keterangan pers.
Dalam upaya perlindungan anak di ruang digital, Kemkomdigi mendapat dukungan penuh dari UNICEF, khususnya dalam penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP TUNAS).
Meutya menyampaikan apresiasinya atas dukungan UNICEF dalam penyusunan dan pengesahan PP TUNAS, sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Tantangan implementasi memang nyata, tetapi semangat kolaborasi akan membuat kita menang. Ini tentang masa depan generasi bangsa,” katanya.
PP TUNAS mengatur sejumlah hal penting, termasuk verifikasi usia pengguna, perlindungan data pribadi anak, serta edukasi digital bagi orang tua dan anak, agar ruang digital menjadi lebih ramah dan aman untuk anak-anak.
Meutya berharap aturan ini tidak hanya dipahami oleh kementerian, lembaga, dan platform digital, tetapi juga oleh masyarakat umum, sehingga semangat perlindungan anak hadir di semua lapisan.
Selain fokus pada dunia digital, Kemkomdigi juga menyiapkan program inisiatif “Kota Ramah Anak,” yang bertujuan menciptakan ruang-ruang kreatif, inovatif, dan aman bagi anak-anak di dunia nyata.
Perwakilan UNICEF, Maniza Zaman, memuji langkah Indonesia sebagai berani dan visioner. Menurutnya, Indonesia berpotensi menjadi role model global dalam pelindungan anak di era digital.
“Indonesia bukan hanya pemimpin di ASEAN, tapi juga punya kekuatan menginspirasi dunia. Ini adalah langkah penting yang patut dicontoh banyak negara,” ungkap Maniza.
UNICEF juga berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia, termasuk memperkuat peran pemerintah daerah agar perlindungan anak benar-benar menjadi gerakan nasional.