Kuota 27 Jemaah, Ini Syarat Jemaah Haji Disafari Wukufkan!

Ilustrasi. (Foto: Pixels)

KabarIndonesia.id — Program safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri tahun ini dialokasikan sebanyak 27 jemaah dari setiap sektor.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda mengatakan, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jemaah yang disafariwukufkan.

“Petugas akan mengurus jemaah tersebut, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lainnya. Pelaksanaan safari wukuf lansia non mandiri dilaksanakan tanggal 6 sampai dengan 17 Zulhijah 1445 H,” ungkapnya dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (08/06).

PPIH telah menentukan persyaratan jemaah haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non mandiri diantaranya yaitu:

1. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).

2. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut (home care)

3. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang- berat)

4. Jemaah haji lansia dan disabilitas yang pulang perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.

5. Jemaah haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, Widi kembali mengingatkan seluruh jemaah haji harus menyimpan dengan baik smart card sebagai akses masuk Armuzna.

“Pastikan tersimpan di tempat aman, untuk menghindari potensi hilang dan tertinggal, jemaah agar tidak membawa smart card miliknya saat bepergian ke luar hotel. Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” ucapnya.

Hingga hari ke-28 operasional pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci, jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 198.273 orang yang terbagi dalam 505 kelompok terbang.

“Jemaah yang wafat berjumlah 54 orang, dengan rincian wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 32 orang; dan wafat di Bandara berjumlah 2 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan,” pungkasnya.

Hari ini, Sabtu 8 Juni 2024, terdapat 13 kelompok terbang, dengan jumlah 5.211 jemaah haji yang akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:

1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/ 4 Kloter

2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.320 jemaah/ 3 Kloter

3. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 360 jemaah/ 1 Kloter

4. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/ 1 Kloter

5. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter

6. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) Sebanyak 440 Jemaah/ 1 Kloter

7. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter

8. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter

Untuk diketahui, Safari wukuf adalah salah satu keringanan terkait hukum ibadah yang diberikan bagi jemaah haji yang sedang sakit saat menjalankan ibadah haji karena udzur tertentu.

Safari wukuf merupakan, pemberian fasilitas anggota jemaah yang sakit atau tengah uzur agar dapat melaksanakan wukuf di Arafah yang termasuk dalam rukun haji. Jemaah yang ikut dalam safari wukuf akan diangkut ke Arafah dengan mobil ambulance yang telah dilengkapi berbagai alat dan petugas. Berikutnya, mereka akan berada di Arafah selama beberapa jam untuk kemudian diangkut pulang ke rumah sakit masing-masing ba’a magrib.