KabarIndonesia.com–Melihat performa hingga pekan ketujuh Liga Inggris, Manchester United adalah tim yang paling pantas difavoritkan lolos dari zona degradasi musim ini.
Manchester United saat ini ada di posisi ke-15 dengan nilai tujuh poin. Mereka masih punya keunggulan enam angka dari zona merah yang dihuni Sheffield United.
Tak hanya itu, Manchester United juga punya keunggulan satu laga atas West Ham United dan Crystal Palace sehingga Man Utd punya peluang untuk menyamai catatan poin Crystal Palace.
Dibandingkan tim-tim papan bawah saat ini seperti Brighton & Hove Albion, West Bromwich Albion, dan trio zona merah [Sheffield United, Fulham, Burnley], MU jelas punya materi pemain yang lebih mentereng.
Mereka memiliki David de Gea di posisi penjaga gawang, Harry Maguire di lini belakang, Paul Pogba dan Bruno Fernandes di lini tengah, hingga Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Edinson Cavani di lini depan.
Nama-nama tersebut adalah jaminan mutu bahwa Manchester United bakal unggul dibanding tim-tim lainnya yang ada di papan bawah.
Penggemar Manchester United bisa bernapas lega dari sekarang bahwa Manchester United bakal melewati batas 40 poin, poin yang dianggap aman dari degradasi, di paruh kedua kompetisi Liga Inggris nanti.
Tak Pantas Mendongak ke Atas
Menempatkan Manchester United sebagai tim yang bersaing lolos dari zona degradasi adalah sebuah penghinaan besar. Baik terhadap sejarah mereka yang penuh kilau emas, melainkan nama-nama hebat yang tetap ada di skuat musim ini.
Manchester United juga tidak sedang dalam krisis finansial. Mereka masih mampu belanja jor-joran sehingga pemain bintang tetap datang dari musim ke musim.
Namun menempatkan Manchester United sebagai pesaing perebutan gelar juara Liga Inggris musim ini juga rasanya tidak pantas.
Gagal menang dalam empat laga kandang di awal musim jelas jadi pukulan telak bagi Marcus Rashford dan kawan-kawan.
Tak perlu berargumen bahwa ketiadaan penonton di Old Trafford yang bisa memberikan tekanan pada lawan sebagai sebab Man Utd melempem di kandang. Toh saat ini semua tim merasakan hal yang sama.
Kegagalan Manchester United melesat di awal musim jelas terletak pada ketidakmampuan Ole Gunnar Solskjaer dalam mempertahankan konsistensi permainan Manchester United.
MU bisa menang atas PSG dan RB Leipzig namun kemudian tumbang di hadapan lawan-lawan di Liga Inggris. Memang kekalahan Man Utd datang dari tim besar macam Tottenham Hotspur dan Arsenal, namun hal tersebut tentu hanya bisa ditolerir oleh tim-tim yang memang tak berjuang dalam perebutan juara.
Prank Solskjaer Musim Lalu
Posisi Ole Gunnar Solskjaer jelas terancam dengan kegagalan tampil memikat di awal musim. Manajemen Man Utd seolah terkena prank Solskjaer di paruh kedua musim lalu.
Di paruh kedua, Solskjaer berhasil meningkatkan performa Manchester United seiring kehadiran Bruno Fernandes. Manchester United lalu menjelma jadi tim terbaik di paruh kedua dengan serangkaian catatan tak terkalahkan.
Posisi Solskjaer yang sempat terdesak akhirnya kembali aman. Meski 'Setan Merah' hampa gelar, pondasi tim dianggap sudah sukses dibangun di paruh kedua. Terlebih, MU bisa kembali tampil di Liga Champions.
Manchester United lalu kembali masuk dalam daftar tim favorit juara Liga Inggris musim ini. Namun ternyata harapan tinggi yang diapungkan pada Solskjaer langsung diruntuhkan dalam dua bulan awal Liga Inggris.
Manchester United, baik manajemen maupun penggemar, seolah terkena prank kehebatan Solskjaer di paruh kedua musim lalu.
Manajemen Man Utd kini dalam posisi dilema untuk mencari pengganti Solskjaer bila mereka benar-benar ingin menendang sang legenda. Manajemen juga tak sepenuhnya bisa cuci tangan karena bek kuat yang diidam-idamkan juga tak mereka datangkan. Selain itu, striker yang datang bukanlah striker dalam kondisi prima melainkan Edinson Cavani yang telah menua.
Secara matematika, Manchester United jelas masih punya peluang juara Liga Inggris musim ini. Mereka tertinggal sembilan poin dari Liverpool yang ada di puncak klasemen namun bisa berubah jadi enam poin karena masih punya satu laga tersisa.
Namun bila melihat penampilan yang ditunjukkan MU di awal musim, bersiap dari sekarang untuk.menambah puasa gelar Liga Inggris selama setahun jadi hal paling realistis untuk dilakukan.