Masaki Yasushi: Jepang Siap Perkuat Kerja Sama IKN

Ilustrasi IKN: Istana Garuda (INT)

KabarIndonesia.id — Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menyatakan minat kuat negaranya untuk berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Minat ini diwujudkan melalui berbagai proyek strategis, mulai dari penyediaan teknologi elevator di istana kepresidenan hingga pengembangan teknologi kota pintar (smart city), sejalan dengan visi modernisasi dan keberlanjutan IKN.

“Ini adalah keputusan penting yang diambil Presiden Joko Widodo dan dapat dilanjutkan oleh presiden berikutnya. Kami ingin bekerja sama dan berkooperasi dengan Indonesia dalam proyek ini,” ungkap Masaki dalam konferensi pers di Jakarta.

Pernyataan ini menegaskan komitmen Jepang untuk menjadi mitra strategis dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia.Salah satu kontribusi konkret Jepang dalam pembangunan IKN adalah sistem elevator dan eskalator di istana kepresidenan.

Perusahaan Mitsubishi Elevator melalui PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) telah memenangkan tender untuk memasok 55 unit, yang terdiri dari 33 elevator dan 22 eskalator. Sistem ini akan digunakan di berbagai fasilitas utama pemerintahan di IKN.

Tadashi Matsumoto, Presiden Mitsubishi Electric Building Solutions Corporation, menyebut bahwa pesanan besar ini diumumkan pada Februari lalu. Proses produksinya dilakukan sebagian besar di fasilitas Mitsubishi yang berada di Karawang, Jawa Barat.

Meski demikian, beberapa suku cadang utama masih diimpor dari Thailand untuk memenuhi spesifikasi teknis yang diperlukan.Selain elevator, Jepang juga menunjukkan minat besar dalam pengembangan konsep kota pintar (smart city) di IKN. Konsep ini akan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi canggih untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

“Kami memiliki pengalaman luas dalam membangun teknologi kota pintar, dan kami yakin dapat berkontribusi konkret untuk mewujudkan visi IKN,” tambah Masaki.

Dengan pengalaman Jepang dalam mengembangkan teknologi cerdas di beberapa kota besar di dunia, mereka optimistis dapat membawa manfaat serupa ke IKN.Hingga saat ini, Jepang telah mengajukan 25 Surat Pernyataan Niat (Letter of Intent atau LoI) dari total 305 LoI yang diterima pemerintah Indonesia.

Dalam hal jumlah LoI yang diajukan oleh investor luar negeri, Jepang menempati urutan kedua setelah Singapura, yang telah mengajukan 27 LoI.

Negara lain seperti Malaysia dan China masing-masing telah mengajukan 19 LoI, menunjukkan bahwa proyek pembangunan IKN menarik minat besar dari investor internasional.

Posisi Jepang yang strategis ini menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern dan berkelanjutan. LoI yang diajukan Jepang mencakup berbagai sektor, termasuk teknologi, infrastruktur, dan pengembangan kota.

Masaki Yasushi menegaskan bahwa kontribusi Jepang dalam proyek-proyek awal seperti elevator dan teknologi smart city adalah langkah penting untuk memperluas keterlibatan mereka di IKN.

“Proyek ini adalah wujud nyata dari minat perusahaan-perusahaan Jepang terhadap pembangunan IKN. Kami optimistis dapat memperkuat kerja sama dengan Indonesia untuk proyek-proyek strategis lainnya,” ujarnya.

Jepang tidak hanya melihat IKN sebagai peluang investasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. Dengan rekam jejak Jepang dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur modern, kontribusi mereka diharapkan memberikan nilai tambah signifikan bagi pembangunan IKN.

Proyek IKN tidak hanya menjadi sorotan nasional tetapi juga menarik perhatian global. Dengan jumlah LoI yang signifikan dari berbagai negara, IKN dianggap sebagai proyek ambisius yang dapat menjadi contoh pembangunan kota modern di masa depan. Dukungan dari negara-negara seperti Jepang, Singapura, dan China menunjukkan potensi besar IKN untuk menjadi pusat inovasi dan kolaborasi internasional.

Jepang, melalui pendekatan strategis dan pengalamannya dalam teknologi perkotaan, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan visi ini. Dukungan teknologi cerdas, efisiensi energi, serta solusi berkelanjutan lainnya menjadi komponen utama yang dapat ditawarkan oleh Jepang dalam proyek ini.

Keterlibatan Jepang di IKN diharapkan tidak hanya terbatas pada fase awal pembangunan, tetapi juga mencakup pengelolaan dan pengembangan berkelanjutan di masa depan. Proyek seperti smart city menawarkan potensi besar untuk inovasi dan kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.

Dengan keterlibatan Jepang dalam proyek strategis seperti sistem elevator dan teknologi kota pintar, serta minat investasi yang terus berkembang, kontribusi Jepang di IKN dapat menjadi model kerja sama bilateral yang sukses.

Dukungan teknologi dan inovasi dari Jepang diharapkan dapat membantu mewujudkan visi IKN sebagai pusat pemerintahan modern, efisien, dan berkelanjutan.

(Sumber: kabarkalimantan.id)