Megawati dan Pramono Anung Tanam Mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk

Gubenur DKI Jakarta, Pramono Anung bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menanam bibit mangrove di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk

KabarIndonesai.id — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menanam 7.500 bibit mangrove di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (20/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara reuni akbar Ikatan Alumni SMAN 1 Jakarta (IKA Boedoet).

Aksi penghijauan tersebut juga melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Satuan Komando Pasukan Katak (SatKopaska), serta alumni dari berbagai angkatan SMAN 1 Jakarta.

Pramono Anung menyampaikan bahwa penanaman mangrove merupakan langkah penting dalam memperkuat ekosistem pesisir ibu kota. Ia juga mengapresiasi perhatian Megawati terhadap pelestarian hutan mangrove di Jakarta dan daerah lainnya seperti Bali dan Surabaya.

“Ibu Mega memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut, bahkan melibatkan lebih banyak sekolah,” ujar Pramono.

Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada IKA Boedoet, khususnya kepada Ketua Umum Chairul Tanjung, atas inisiatif kreatif mereka menggelar reuni dengan kegiatan pelestarian lingkungan.

Sementara itu, Chairul Tanjung menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari acara reuni akbar IKA Boedoet yang akan digelar pada Sabtu, 26 April mendatang.

“Menanam mangrove memiliki dampak ekologis, sosial, dan ekonomi yang besar. Selain mencegah abrasi dan erosi, mangrove juga menyuburkan ekosistem laut serta menyerap karbon dioksida secara maksimal,” kata Chairul.

Ia menambahkan, penanaman mangrove juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir dan berharap kegiatan ini menjadi budaya baru yang menginspirasi komunitas lain untuk menjaga lingkungan.

“Terima kasih kepada Pemprov DKI dan BRIN atas kerja samanya. Semoga gerakan ini menjadi teladan untuk kegiatan sosial dan lingkungan yang berkelanjutan,” tutup Chairul.