KabarIndonesia.id — Dalam video beredar seperti dilihat mahasiswa baru tersebut dikeluarkan berawal dari dialognya dengan dua orang dosen. Seorang dosen wanita dalam video beredar mulanya menanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP.
"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu," kata dosen wanita dalam video tersebut.
Seorang dosen laki-laki kemudian menyambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang sama. Dosen tersebut mempertegas jenis kelamin mahasiswa itu di pada KTP-nya.
"Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?" tanya dosen tersebut.
Mahasiswa tersebut lantas menjawab dengan lugas jika status kelamin di KTP-nya ialah laki-laki. Selanjutnya, Hasrul kemudian kembali bertanya soal gender mahasiswa itu apakah laki-laki atau perempuan.
"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral, Pak," jawab mahasiswa dalam video.
Dosen laki-laki kemudian menimpali jawaban mahasiswa itu bahwa tak ada gender netral.
"Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu," ucap dosen itu.
"Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak," timpal mahasiswa itu.
Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki itu kemudian meminta panitia untuk mengeluarkan mahasiswa baru itu dari forum.
"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa ke sana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan di sini. Salah satunya ji diterima,"