KabarMakassar.com — Salah satu program pemerintah Kota Makassar yang saat ini berjalan yaitu Pasikola atau pete-pete anak sekolah. berawal dari lokakarya design thinking bagaimana menciptakan transportasi publik yang dicintai masyarakat. Lokakarya ini diselenggarakan oleh UNDP bekerja sama dengan UN Pulse Lab Jakarta, Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Pemerintah Kota Makassar-Dinas Perhubungan, Organisasi Angkutan Darat (Organda) pada bulan November 2016. Dan kini bisa dilihat hasilnya.
Sampai saat ini ada 10 Pete-pete Anak sekolah (Pasikola) yang berhasil dijalankan di kota makassar, salah satu sopir pasikola yang sempat diwawancarai secara khusus (Wansus) oleh reporter kabarMakassar.com wawan indrawan yaitu bapak syarifuddin berusia 38 tahun, tinggal di banta-bantaeng.
Berikut hasil wawancara khusus bersama bapak syarifuddin sopir Passikola:
· Sejak kapan bapak menjadi sopir Pasikola?
Saya mulai masuk menjadi sopir Pasikola dari bulan 6 yang lalu.
· Bagaimana perasaan anda semenjak bergabung dengan sopir Pasikola?
Selama saya masuk menjadi sopir pasikola enak sekali tidak sama dulu waktu saya narik, tetapi memang bedanya itu penumpang ketika turun bukan tanggung jawab kita sedangkan di pasikola kita jemput dirumahnya bawa kesekolah nanti baru sampai dirumahnya baru selesai tanggung jawab kita.
· Sebelum jadi sopir pasikola kerjaannya sebagai apa?
Sebelumnya saya jadi sopir juga, sopir pete-pete selama 20 tahun lebih. Mulai tahun 96.
· Bicara penghasilan mana yang lebih baik menjadi sopir pasikola atau sopir pete-pete?
Kalau bicara peghasilan sebenarnya sama saja antara sopir pasikola dengan pete-pete tapi ini banyak istirahat, lebih banyak waktu bersama keluarga. Mula-mulanya saya sedikit pesimis ikut jadi sopir Pasikola, saya ikut rapat dalam hati saya saya coba saja dulu, tetapi setelah menjalani ternyata enak sekali menjadi sopir Pasikola.
· Jadi kita khusus jadi sopir untuk anak sekolah saja?
Ia betul, jadi saya khusus antar anak sekolah saja, jadi dari mulai antar kesekolah sampai kita tunggu lagi pulangnya nanti, biasanya itu jam 3 mereka sudah pulang jadi kita sudah harus stand by depan sekolah jam 2. Karena bukan apanya, nanti anak-anak keluar dari sekolah itu menjadi tanggung jawab kita. Jadi memang tanggung jawabnya luar biasa.
· Bagaiman cara mendapatkan siswa menjadi penumpang Pasikola ?
kita sosialisasi dulu disekolah, jadi ada formulirnya, jadi semua orang tua murid mendaftar baru kita datangi. Terus kalau rutenya agak jauh kita tidak bisa jadikan penumpang karena perjalanan harus diperhitungkan setiap menitnya. Dari rute sekolah kalau memang tidak memperhitungkan waktu sampai ke sekolah dengan tepat waktu maka kita tidak ambil menjadi penumpang karena takutnya siswa yang lain terlambat sampai.
· Untuk rutenya sendiri apakah Bapak sendiri yang tentukan?
Bukan, untuk rutenya sendiri dinas pendidikan yang menentukan kalau disekolah ini otomatis kita sosialisasi di situ. Kita ketemu dengan kepala sekolah. Ada memang tim sendirinya yang urus itu.
· Jadi rute bapak sendiri di bagian mana?
Jadi rute saya fokus satu sekolah, jadi satu sopir untuk satu sekolah, jadi rute saya untuk smp 3 baji gau, saya antar 10 siswa , tidak bisa lebih karena anak-anak butuh kenyamanan, butuh main-main, jadi kalau sempit susah mereka main.
· Terus bagaimana dengan fasilitas yang ada di mobil pasikola?
Untuk fasilitasnya sendiri bagus sekali, ada kipas angin untuk pendingin, ada air disediakan, ad rak buku, dan besi pengaman, jadi anak-anak itu biar diatas mobil kita tutup sampai pi disekolah baru kita buka. Jadi pas kita berhenti kita buka pintu dan antar masuk kesekolah. Jadi fasilitasnya sangat memadai.
· Sejauh ini ada kendala menjadi sopir Pasikola?
Alhamdulillah tidak ada kendala, orang tua murid selama ini tidak ada yang mengeluh apalagi marah karena anaknya ditelentarkan, Alhamdulillah semua orang tua merasa puas dengan hadirnya kendaraan Pasikola.