Pembangunan Jembatan CUSA Dimulai, diharapkan Atasi Kemacetan Banjarmasin

Inilah Penampakan Terkini Jembatan CUSA, Saat Ini Pemasangan Tiang Pancang Dilakukan. DOC: (TRIBUN)

KabarIndonesia.id — Pemerintah Kota Banjarmasin saat ini sedang membangun jembatan penghubung antara Kelurahan Sungai Andai dengan Kelurahan Sungai Miai. Jembatan ini diberi nama Jembatan Cemara Ujung dan Sungai Andai, atau disingkat CUSA. Pembangunan jembatan ini menjadi salah satu proyek infrastruktur penting untuk memperlancar aksesibilitas antarwilayah, khususnya di kawasan Sungai Andai, yang selama ini kerap menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas.

Tahun ini, pembangunan jembatan sudah memasuki tahap yang cukup signifikan, yaitu pengerjaan tiang pancang, gelagar, hingga pilon. Proyek ini mendapat anggaran sebesar Rp 22 miliar, yang dialokasikan untuk memastikan pembangunan tiang pancang sebagai dasar utama struktur jembatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, menjelaskan bahwa hingga akhir Desember nanti, pengerjaan utama yang dilakukan adalah pemasangan tiang pancang. Pekerjaan pemasangan tiang pancang dari arah Sungai Andai sudah selesai, sementara tiang pancang dari arah Cemara Ujung saat ini masih dalam proses. Pembangunan ini dilaksanakan secara bertahap untuk memastikan kualitas konstruksi dan meminimalisir gangguan lalu lintas di sekitar lokasi.

“Jadi tahun ini juga memastikan gelagar dan pilon terpasang,” katanya, menambahkan bahwa selain pemasangan tiang pancang, beberapa komponen struktural lainnya, seperti gelagar dan pilon, juga akan dipasang. Pemasangan gelagar dan pilon ini sangat penting untuk menjaga kekuatan dan kestabilan jembatan, sehingga dapat menampung lalu lintas yang melintasi jembatan dengan aman dan nyaman.

Pembangunan Jembatan CUSA ini bertujuan untuk memecah kemacetan yang sering terjadi di kawasan Sungai Andai. Dalam kondisi lalu lintas yang padat, jembatan ini akan menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Sungai Andai dengan Kayu Tangi. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan kendaraan yang melintas di kawasan tersebut tidak lagi harus memutar jauh, sehingga dapat mengurangi waktu tempuh dan meminimalkan kemacetan yang kerap terjadi pada jam-jam sibuk.

“Jembatan ini diharapkan akan menjadi solusi bagi permasalahan kemacetan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Sungai Andai dan sekitarnya. Dengan adanya akses yang lebih lancar ke Kayu Tangi melalui Jembatan CUSA, diharapkan bisa meningkatkan mobilitas warga serta mendorong aktivitas ekonomi di daerah tersebut,” tambah Suri.

Rencana untuk jembatan ini adalah lebar jembatan yang direncanakan mencapai 6 meter. Dengan lebar yang cukup, jembatan ini akan mampu menampung berbagai jenis kendaraan, baik itu kendaraan roda dua, roda empat, hingga kendaraan angkutan umum. Lebar jembatan yang cukup ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan yang sering kali terjadi di jalan-jalan yang lebih sempit.

Suri juga menjelaskan bahwa target awal tahun depan, yaitu pada awal 2025, kerangka beton jembatan harus sudah terpasang. Progres pembangunan jembatan akan terus dipantau agar dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Pekerjaan jembatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi warga setempat, terutama dalam hal kemudahan akses dan kecepatan mobilitas antarwilayah.

Selain itu, jembatan ini diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya kemudahan akses transportasi, warga tidak hanya akan merasakan manfaat dalam hal efisiensi waktu, tetapi juga dapat membuka peluang baru dalam bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. Kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau akan lebih mudah diakses, sehingga memperluas jangkauan perdagangan dan kegiatan lainnya.

Pembangunan Jembatan CUSA ini diharapkan tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kemacetan, tetapi juga menjadi simbol kemajuan infrastruktur Kota Banjarmasin. Dengan rampungnya pembangunan jembatan ini, diharapkan akan semakin memperkuat konektivitas antarwilayah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Banjarmasin.

(Sumber: kabarkalimantan.id)