Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Muhdorun, menjelaskan bahwa tim pemantau terdiri dari gabungan perangkat daerah dan instansi terkait.
Tim ini akan beroperasi hingga momen Natal dan Tahun Baru untuk memastikan seluruh bahan pokok tersedia dengan harga terjangkau.
“Nantinya, tim tersebut akan melakukan pengecekan ketersediaan, mencegah penimbunan bahan pokok, hingga mengecek harga pasar menjelang momen Natal dan Tahun Baru,” jelas Muhdorun di Tangerang, Sabtu (30/11/2024).
Tim pemantau telah merancang jadwal kunjungan ke pasar tradisional, toko swalayan, dan distributor utama di Kota Tangerang.
Fokus utama mereka adalah memastikan harga bahan pokok tetap stabil, terutama untuk komoditas yang sering mengalami lonjakan harga seperti beras, minyak goreng, telur, dan daging.
Menurut investigasi, pada tahun-tahun sebelumnya, menjelang akhir tahun, terjadi lonjakan harga beberapa komoditas pokok.
Data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Desember 2023, harga beras meningkat hingga 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sementara harga minyak goreng naik sekitar 7 persen. Hal ini mendorong Pemkot Tangerang untuk memperketat pengawasan di lapangan pada tahun ini.
Pemkot Tangerang tidak hanya mengandalkan pemantauan, tetapi juga menggelar sejumlah program untuk mendukung stabilitas harga. Salah satu upaya yang terus dijalankan adalah penyelenggaraan pasar murah dan operasi pasar.
“Berbagai upaya yang selama ini berjalan tetap dilakukan, seperti pasar murah untuk masyarakat atau operasi pasar bagi pedagang. Selain itu, pemantauan harga dilakukan secara berkala,” kata Muhdorun.
Pasar murah telah terbukti efektif menekan kenaikan harga pada beberapa komoditas. Berdasarkan laporan DKP Kota Tangerang, pasar murah yang diadakan pada November 2024 berhasil menstabilkan harga telur dan cabai di beberapa wilayah.
Bahkan, harga telur yang sempat menyentuh Rp32.000 per kilogram kembali turun ke angka Rp28.000 per kilogram dalam kurun waktu dua minggu.
Pemkot juga memastikan kelancaran distribusi bahan pokok dari produsen ke konsumen. Langkah ini penting karena hambatan distribusi, seperti cuaca buruk atau keterlambatan logistik, sering menjadi pemicu kenaikan harga menjelang akhir tahun.
Selain pengawasan dari tim pemantau, Pemkot Tangerang juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga stabilitas pasar.
Masyarakat diimbau tidak melakukan aksi beli besar-besaran atau panic buying, yang sering kali menjadi penyebab kelangkaan barang di pasaran.
“Ketersediaan pangan di Kota Tangerang masih sangat cukup. Kami meminta masyarakat untuk tenang dan tidak perlu membeli dalam jumlah berlebihan,” tambah Muhdorun.
Untuk mendukung pengawasan, Pemkot Tangerang membuka jalur pengaduan bagi masyarakat yang menemukan indikasi praktik kecurangan, seperti penimbunan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
Laporan dapat disampaikan melalui media sosial Instagram resmi DKP Kota Tangerang di @dkp.tangerangkota atau melalui nomor pengaduan 0813-9434-3260.
“Masyarakat bisa melaporkan jika ditemukan aktivitas jual beli yang menyimpang, seperti indikasi penimbunan atau kenaikan harga pasar yang signifikan,” jelas Muhdorun.
Hasil investigasi menunjukkan bahwa pada 2023, terdapat beberapa kasus penimbunan bahan pokok di wilayah Tangerang yang berhasil diungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Salah satu kasus melibatkan distributor yang menyimpan lebih dari 20 ton beras untuk menunggu kenaikan harga. Kasus ini berhasil ditindaklanjuti oleh tim gabungan.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, menyatakan bahwa pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas utama Pemkot Tangerang menjelang Natal dan Tahun Baru. Inflasi yang terkendali akan membantu menjaga daya beli masyarakat.
“Kami berupaya menjaga ketersediaan pasokan barang, kelancaran distribusi, serta daya beli masyarakat. Dengan langkah ini, kami berharap kenaikan harga yang signifikan dapat diantisipasi,” ujar Ruta.
Pemkot menargetkan inflasi pada akhir 2024 tetap dalam rentang yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni 1,5–3,5 persen. Pada Oktober 2024, inflasi Kota Tangerang tercatat sebesar 2,06 persen, menunjukkan tren yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, inflasi pada akhir 2023 tercatat sebesar 3,17 persen, sementara pada 2022 mencapai 4,54 persen. Pemkot berharap langkah-langkah yang dilakukan dapat menjaga inflasi tetap rendah hingga akhir tahun.
“Targetnya adalah agar capaian inflasi tetap sesuai standar nasional. Kami juga ingin menurunkan angka inflasi dibandingkan periode akhir tahun pada tahun-tahun sebelumnya,” tambah Ruta.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Tangerang mencerminkan komitmen untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif kenaikan harga bahan pokok. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan stabilitas ekonomi menjelang akhir tahun.
Dengan pengawasan yang ketat, penanganan distribusi yang baik, serta partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Kota Tangerang mampu melewati momen Natal dan Tahun Baru tanpa gangguan berarti pada sektor pangan dan ekonomi.
Pemkot Tangerang juga berencana meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya belanja secara bijak serta mendukung pasar lokal untuk mengurangi ketergantungan pada distribusi jarak jauh.
Langkah ini diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal.
Melalui kebijakan yang komprehensif, Kota Tangerang menargetkan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar, tanpa gejolak harga yang merugikan masyarakat.
(Sumber: kabarjawa.com)