KabarIndonesia.id — Sejumlah maskapai penerbangan mulai memulihkan layanan rute Australia-Bali pada Kamis (14/11/2024) setelah sempat terganggu akibat erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Aktivitas vulkanik yang terjadi beberapa hari lalu telah menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan di wilayah tersebut.
Virgin Australia, salah satu maskapai utama yang melayani rute ini, mengonfirmasi bahwa penerbangan mereka kembali beroperasi mulai Kamis. Juru bicara Virgin Australia menyatakan bahwa pihaknya berupaya menghubungi penumpang yang penerbangannya sebelumnya dibatalkan untuk mengatur ulang jadwal mereka.
“Kami terus menghubungi penumpang yang terdampak untuk memastikan mereka dapat terbang dengan penerbangan pemulihan dalam beberapa hari mendatang,” ujar juru bicara Virgin Australia, sebagaimana dilaporkan oleh abc.net.au. Virgin Australia memastikan semua langkah keselamatan telah diterapkan untuk melindungi penumpang.
Selain Virgin Australia, maskapai Jetstar juga melanjutkan operasional penerbangannya ke Bali. Pada Kamis (14/11/2024), Jetstar dijadwalkan mengoperasikan enam penerbangan ke Bali. Empat penerbangan tersebut adalah jadwal reguler, sementara dua penerbangan lainnya adalah penerbangan “ad-hoc.”
Penerbangan “ad-hoc” diadakan khusus untuk membantu para pelancong yang terdampak pembatalan sebelumnya. Langkah ini diambil Jetstar untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan yang meningkat, mengingat banyaknya penumpang yang ingin segera terbang.
Sementara itu, Qantas, maskapai penerbangan besar asal Australia lainnya, juga mengumumkan kembalinya jadwal penerbangan ke Bali. Pada Kamis, tiga penerbangan Qantas ke Bali dijadwalkan berangkat, termasuk dua penerbangan yang sebelumnya ditunda dari Sydney dan Melbourne.
Selain dua penerbangan yang tertunda, Qantas juga akan mengoperasikan satu penerbangan terjadwal dari Sydney pada hari yang sama. Untuk penerbangan kembali ke Australia, Qantas akan mengoperasikan tiga penerbangan dari Bali, dua di antaranya dijadwalkan berangkat Kamis malam dan satu lagi pada Jumat pagi.
Pihak Qantas menegaskan bahwa mereka terus memantau kondisi dan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Perwakilan maskapai menyebutkan bahwa keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama, dan setiap perkembangan aktivitas vulkanik akan dievaluasi secara hati-hati.
“Kami terus memantau situasi untuk memastikan semua operasional penerbangan berjalan aman,” kata perwakilan Qantas, dikutip dari laporan News.com.au. Kondisi vulkanik yang masih fluktuatif membuat maskapai harus tetap waspada dan siap menghadapi perubahan.
Erupsi Gunung Lewotobi sebelumnya memaksa maskapai penerbangan dari Australia untuk membatalkan seluruh penerbangan ke Bali pada Selasa (12/11/2024) dan Rabu (13/11/2024). Ribuan penumpang terdampak akibat pembatalan ini, baik yang hendak ke Bali maupun yang ingin kembali ke Australia.
Akibat pembatalan penerbangan tersebut, banyak wisatawan terpaksa menunggu lebih lama di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Beberapa penumpang menyatakan bahwa mereka menghadapi ketidakpastian yang mengganggu rencana perjalanan dan mengharuskan perubahan jadwal yang mendadak.
PT Angkasa Pura I, pengelola Bandara Ngurah Rai, mengonfirmasi bahwa ruang udara Bali tetap aman dan tidak terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. “Ruang udara di sekitar bandara tidak terdampak abu vulkanik,” kata perwakilan Angkasa Pura, seperti dilaporkan oleh Kompas.com pada Rabu (13/11/2024).
Dengan kondisi ruang udara yang aman, penerbangan dari dan ke Bali dapat kembali berjalan normal. Namun, pihak bandara dan maskapai tetap menerapkan prosedur keselamatan yang ketat. Koordinasi dengan otoritas penerbangan dilakukan secara rutin untuk memastikan semua langkah pencegahan diterapkan.
Otoritas penerbangan juga terus memantau pergerakan abu vulkanik yang dapat memengaruhi jalur penerbangan. Langkah-langkah pencegahan ini sangat penting, mengingat abu vulkanik dapat merusak mesin pesawat dan membahayakan keselamatan penerbangan.
Sementara itu, pemantauan aktivitas Gunung Lewotobi terus dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta otoritas vulkanologi setempat. Laporan real-time dari para ahli digunakan untuk memastikan tindakan preventif yang tepat dapat segera diambil.
Menurut BMKG, setiap peningkatan aktivitas vulkanik akan diinformasikan kepada pihak maskapai dan otoritas terkait untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi gangguan. Para ahli menyatakan bahwa pengamatan secara intensif terus berlangsung.
Meskipun operasional penerbangan mulai kembali normal, situasi di kawasan sekitar Gunung Lewotobi masih dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Wisatawan yang berencana bepergian diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari maskapai mereka.
Penumpang juga disarankan untuk memperbarui rencana perjalanan mereka sesuai dengan instruksi dari maskapai dan otoritas bandara. Hal ini sangat penting untuk menghindari ketidaknyamanan lebih lanjut dan memastikan perjalanan yang aman.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang menjadi pintu masuk utama ke Bali, terus beroperasi dengan pengawasan ketat terhadap kondisi sekitarnya. Upaya ini bertujuan menjaga kelancaran operasional penerbangan serta keamanan semua pihak yang terlibat.
Pihak maskapai tetap siaga menghadapi potensi perubahan situasi. Jika ada tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik, langkah antisipasi akan segera diambil untuk meminimalkan dampak pada jadwal penerbangan.
Dengan kembalinya penerbangan Australia-Bali, para wisatawan dan pelaku perjalanan diharapkan dapat kembali melanjutkan rencana mereka. Namun, kesigapan dan kerja sama semua pihak tetap diperlukan untuk menghadapi situasi yang masih rentan terhadap perubahan.
(Sumber: kabarjawa.com)